Jembatan Sungai Ratah Segera Difungsikan

MAHAKAM ULU – Harapan besar disampaikan masyarakat Kampung Long Gelawang, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), terhadap percepatan pengoperasian Jembatan Sungai Ratah yang hingga kini belum difungsikan. Pasalnya, selama jembatan tersebut belum dapat digunakan, warga masih mengandalkan kapal ferry penyeberangan yang memakan biaya dan waktu tempuh lebih besar.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan Sungai Ratah masih dalam koordinasi bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN). Meskipun pengerjaan fisik jembatan hampir rampung, proses pembukaan belum dapat dilakukan karena menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

“Jadi, terkait Jembatan Sungai Ratah sendiri, itu dibangun oleh BBPJN. Karena itu, untuk pengoperasiannya tentu kami harus koordinasi dengan mereka dulu,” ujar Lawing saat dikonfirmasi, Senin (21/04/2025).

Ia menambahkan, meskipun jembatan tersebut dibangun menggunakan anggaran APBN, akses jalan yang menghubungkan jembatan tersebut saat ini masih berstatus non-nasional. Jalur yang menghubungkan Simpang RTC hingga Ujoh Bilang, tempat jembatan ini berada, belum masuk dalam kategori jalan nasional, provinsi, ataupun kabupaten.

“Kita belum tahu secara pasti alasan teknis mengapa jembatan itu belum dibuka. Mungkin ada perlakuan atau penanganan teknis tertentu yang belum selesai, sehingga belum bisa difungsikan,” imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Mahulu, melalui Dinas Perhubungan, berkomitmen terus menjalin komunikasi dengan BBPJN agar jembatan dapat segera dioperasikan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar sembari menunggu proses teknis yang masih berlangsung.

“Kita akan terus koordinasi, agar bisa dipastikan kapan jembatan itu bisa dibuka. Karena sesuai arahan yang disampaikan oleh pak Wakil Bupati Yohanes Avun juga, berharap agar jembatan itu bisa segera difungsikan,” jelas Lawing.

Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, sebelumnya juga telah meninjau progres pembangunan jembatan tersebut. Dalam kunjungannya, ia menyoroti lambannya proses pengerjaan, padahal secara fisik jembatan sudah selesai dicor dan tinggal menyelesaikan sisi darat bagian kiri dan kanan.

“Secara fisik jembatannya sudah selesai, lantainya juga sudah dicor beton. Yang belum hanya sisi darat kiri dan kanan. Ini harus segera dituntaskan, karena sudah terlalu lama tertunda,” tegas Avun.

Ia berharap jembatan sudah bisa dilalui kendaraan ringan pada Juni 2025. Keterlambatan pengerjaan diduga karena libur panjang serta minimnya aktivitas pekerja di lapangan.

Selama jembatan belum difungsikan, masyarakat masih harus menempuh jalur sungai menggunakan kapal ferry yang tak hanya menguras waktu hingga satu setengah jam, tetapi juga menambah beban pengeluaran.

“Padahal jika jembatan bisa digunakan, waktu tempuh hanya beberapa menit,” tandas Wabup. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com