JAKARTA – Mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali menjadi perhatian publik setelah penampilan fisiknya menunjukkan perubahan signifikan pasca-mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober 2024. Dalam sejumlah penampilan terakhir, termasuk wawancara dan video yang beredar di media sosial, terlihat flek hitam menyebar di wajah dan lehernya, rambut menipis, serta wajah yang terlihat pucat dan sembab.
Perubahan tersebut pertama kali menjadi sorotan saat Jokowi menanggapi isu ijazah palsu dan tuduhan kepemilikan kapal tambang nikel. Banyak warganet menduga kondisi itu akibat tekanan berat selama memimpin negara. “Walaupun tersenyum, sorot matanya menunjukkan beban yang tidak bisa disembunyikan,” tulis seorang pengguna X (Twitter).
Spekulasi kian berkembang ketika sejumlah kalangan medis memberikan pendapat. Dokter Tifa, yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah sebelumnya, menyebut kemungkinan Jokowi mengalami gejala autoimun atau sindrom Cushing. “Tiba-tiba penuh melasma, rambut rontok mendadak—ini bisa autoimun atau Cushing,” tulisnya di media sosial.
Menanggapi hal itu, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, memberikan penjelasan resmi. Ia menyatakan bahwa perubahan pada kulit mantan presiden disebabkan oleh alergi yang sedang dalam proses penyembuhan. “Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” kata Syarif kepada media. Ia juga mengonfirmasi bahwa kondisi tersebut menjadi alasan Jokowi tidak hadir dalam upacara Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025.
Secara medis, alergi kulit dapat memicu gejala seperti pembengkakan wajah, flek hitam, dan ruam kemerahan. Pemicunya beragam, mulai dari bahan kimia, debu, makanan tertentu, hingga stres sebagai faktor pendamping. Namun, penyebab pasti alergi Jokowi belum diungkap secara detail kepada publik.
Perubahan fisik Jokowi memantik refleksi mengenai beban psikis yang ditanggung pemimpin negara. Selama lebih dari satu dekade memimpin Indonesia, tekanan politik dan sosial yang dihadapinya tampak berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Bagi banyak pengamat, penampilan terakhir Jokowi mencerminkan akumulasi stres dan tuntutan berat selama menjabat.
Hingga kini, Jokowi belum memberikan pernyataan langsung mengenai kondisinya. Namun, klarifikasi dari pihak ajudan setidaknya meredam spekulasi yang beredar luas di masyarakat. []
Admin05