MEMPAWAH – Kecamatan Jongkat kembali menorehkan prestasi dalam sektor pertanian. Sebanyak 5.850 kilogram jagung pipil hasil panen petani lokal resmi dipasarkan ke Perum Bulog setelah melewati serangkaian uji kualitas yang menunjukkan jagung tersebut memenuhi standar mutu tinggi.
Panen jagung ini terbagi dalam dua tahap, yakni 1 ton pada bulan Agustus dan 4,8 ton pada bulan September 2025. Dari hasil uji laboratorium Kanwil Bulog, jagung asal Jongkat memiliki kadar aflatoksin hanya 12 PPB dan kadar air 12,1 persen, jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan, yakni 50 PPB untuk aflatoksin dan 14 persen untuk kadar air. Angka ini menunjukkan kualitas jagung yang aman dan layak dikonsumsi maupun disalurkan ke pasar.
Penyerahan hasil panen dilaksanakan pada Senin (08/09/2025) di Gudang Bulog Desa Wajok Hulu, Kecamatan Jongkat. Sebanyak 4.850 kilogram jagung dikemas dalam 99 karung, siap didistribusikan ke Bulog. Acara ini turut dihadiri Camat Jongkat H. Mahmud Hasan, Kapolsek Jongkat Dr. Iptu Kusdarwanto, SH, MH, Koordinator PPL Kecamatan Jongkat Abdul Kadir, SP, MMA, jajaran Polsek Jongkat, dan anggota kelompok tani setempat.
Camat Jongkat, H. Mahmud Hasan, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini dan menekankan pentingnya sinergi antara petani dan aparat di tingkat kecamatan.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa menjual hasil panen jagung ke Bulog. Ini adalah kerja keras para petani yang mendapat dukungan penuh dari Forkopimcam, khususnya Polsek Jongkat,” ujar H. Mahmud Hasan.
Ia menambahkan, hasil panen jagung yang melimpah ini diharapkan dapat terus meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus menjadi bukti keberhasilan program pertanian yang mengutamakan kualitas produk. “Kami sangat bersyukur hasil panen jagung melimpah, semoga ke depan bisa semakin mengangkat perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Selain hasil panen dari Jongkat, tambahan 400 kilogram jagung dari Kecamatan Sungai Kunyit membuat total penjualan jagung pipil Kabupaten Mempawah ke Bulog mencapai 6.250 kilogram. Kecamatan Jongkat menjadi kontributor terbesar dalam total penjualan tersebut.
Sejak Januari hingga Agustus 2025, Kecamatan Jongkat telah menanam jagung hibrida di lahan seluas 28 hektare. Target pertanian pada kuartal IV adalah menambah luasan tanam untuk memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga kesinambungan pasokan jagung berkualitas tinggi.
Kegiatan panen dan pemasaran jagung ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara petani, aparat kecamatan, dan Bulog. Sinergi ini tidak hanya memastikan jagung yang dihasilkan memenuhi standar mutu nasional, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi yang nyata bagi petani lokal.
Kepala kelompok tani setempat menyatakan bahwa keberhasilan ini mendorong para petani untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas jagung. “Kami senang hasil kerja keras kami diapresiasi dan bisa langsung masuk ke Bulog. Semoga ini memotivasi kami untuk menanam jagung dengan lebih baik lagi,” ungkap salah satu petani.
Ke depan, Camat Jongkat berkomitmen terus mendukung petani melalui pendampingan teknis dan pemantauan kualitas hasil panen. Program ini menjadi model bagi kecamatan lain dalam meningkatkan produksi pertanian dengan standar mutu yang tinggi dan memperkuat ketahanan pangan lokal. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan