Kakek 75 Tahun Tewas, Jalan Nasional Dinilai Berbahaya

KLATEN — Jalan Jogja–Solo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kembali menelan korban jiwa. Seorang kakek berusia 75 tahun, SG, warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut saat mengendarai sepeda motor Yamaha Vega bernomor polisi AD 5029 SJ, Sabtu (25/10/2025) pagi.

“Betul korban inisial SG. Sesampainya di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Klaten, Iptu Alif Akbar Lukman Hakim, kepada detikJateng.

Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di ruas utama penghubung dua kota besar tersebut. Polisi masih mendalami penyebab pasti kecelakaan yang merenggut nyawa kakek tersebut. “Ini masih pendalaman kronologis dan penyebabnya, masih pemeriksaan,” lanjut Alif.

Seorang saksi mata, Asih, yang melintas di lokasi kejadian, menuturkan bahwa ia melihat sepeda motor korban berada di lajur kanan. “Pastinya bagaimana tidak tahu. Pas saya lewat pemotor itu dari timur (Klaten) ke arah Jogja di lajur kanan,” ujarnya.

Menurut dugaan Asih, korban kemungkinan menyenggol pembatas jalan hingga oleng dan jatuh ke arah pembatas beton. “Kemungkinan oleng dan jatuh ambruk ke pembatas. Pemotor tersebut setengah badan jatuh sampai di seberang pembatas (di lajur Yogyakarta arah ke Klaten),” katanya. Ia menambahkan, “Karena jarak kendaraan dari Yogyakarta ke Klaten tidak mungkin bisa menghindar, kemungkinan dengan truk.”

Ketua Forum Relawan Kecamatan Prambanan (Forkap), Resmiyanto, mengonfirmasi bahwa korban tidak sendirian. “Satu luka ringan, kemungkinan motor jatuh ditampani kendaraan lain,” ungkapnya.

Tragedi ini memunculkan keprihatinan atas tingginya risiko di jalan nasional yang kerap dilalui kendaraan berat dengan kecepatan tinggi. Minimnya fasilitas pelindung bagi pengendara, terutama lanjut usia, menjadi sorotan.

Terpisah, Kepala Desa Joton, Aris Gunawan, membenarkan korban adalah warganya. “Akan dimakamkan jam 16.00 WIB. Secara jelas saya belum tahu kronologinya, karena tadi pas saya keluar ndak bisa merapat TKP,” ujarnya.

Kematian SG menambah daftar panjang korban di jalan nasional Jogja–Solo. Jalur ini disebut warga berbahaya karena sempit, minim rambu peringatan, dan sering menjadi tempat tabrakan fatal, terutama bagi pengendara motor yang tidak memiliki tenaga atau refleks cukup cepat. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com