KOTABARU – Kalangan legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan memanggil Dinas Pariwisata setempat guna membahas pengusulan anggaran sektor ini dari APBN 2016 setelah periode-periode sebelumnya terlewatkan begitu saja karena tidak ada pengajuan dari daerah.
“Kita menyayangkan tidak adanya alokasi anggaran bidang pariwisata bagi Kotabaru baik 2015 maupun tahun-tahun sebelumnya, hal ini diketahui karena pemerintah daerah tidak mengusulkan ke Kementerian,” kata Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Maulid Akbar, Selasa.
Dijelaskannya, dari hasil kunjungan kerja yang dilakukan Komisi III DPRD Kotabaru ke kementerian pariwisata diketahui, 2015 ini untuk Kalsel hanya Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan obyek wisata Loksado dan Kota Banjarmasin yang mendapatkan anggaran dari APBN.
Sesuai petunjuk teknis pelaksanaan, anggaran yang dibiayai dari APBN diperuntukkan pada pembangunan fisik yang menunjang kepariwisataan, seperti di Loksado dan Banjarmasin yang akan digunakan membangun sarana prasarana.
Masih menurut Maulid, pihak kementerian mengaku terkejut, Kotabaru yang merupakan kaya potensi wisata maritim selama ini tidak pernah mengajukan anggaran kepariwisataan, terlebih pernah menjadi pusat kegiatan bertaraf nasional berupa puncak Hari Nusantara yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
Oleh karenanya, disarankan agar eksekutif melalui dinas terkait pro aktif mengajukan usulan ke kementerian, agar konsep sebagai poros maritim Nasional yang dicanangkan presiden terhadap Kabupaten Kotabaru dapat segera terwujud.
Sehubungan dengan kenyataan tersebut, sepulang dari kunjungan kerja ini, dewan berencana memanggil sejumlah pihak khususnya para pemangku kepentingan (stakeholder) guna membahas dan merumuskan hal-hal apa saja yang perlu diusulkan untuk mendapatkan suntikan dana dari APBN.
“Kami (legislatif) sangat berkomitmen dalam memajukan daerah, sesuai peran dan kewenangan yang dimiliki, mengajak bersama eksekutif dalam membangun Kotabaru tercinta menjadi lebih baik,” ungkap Maulid.
Pasalnya, begitu besar potensi yang dimiliki Bumi Saijaan, baik sumber daya alam (SDA) berupa pertambangan dan perkebunan, khususnya potensi kemaritiman dan wisata bahari.
Harapannya kekayaan yang ada tersebut dapat dinikmati dan untuk kesejahteraan masyarakat. [] ANT