SAMARINDA — Dalam momentum peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Samarinda, Yohanis Varianto, mengajak seluruh jajaran petugas serta warga binaan untuk meneladani semangat juang para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam upacara yang digelar di Lapas Kelas IIA Samarinda, Jalan Jenderal Sudirman No. 15, Senin (10/11/2025), Yohanis yang akrab disapa Varit menegaskan bahwa peringatan Hari Pahlawan bukan hanya untuk mengenang jasa para pejuang, tetapi juga menjadi momentum refleksi agar generasi penerus terus melanjutkan perjuangan mereka dengan tindakan nyata.
“Tema tahun ini, ‘Pahlawanku Teladanku’, mengingatkan kita bahwa semangat juang dan pengorbanan para pahlawan harus menjadi inspirasi dalam bekerja dan berbakti untuk bangsa,” ujar Varit kepada media ini.
Ia menambahkan, nilai-nilai kepahlawanan seperti keikhlasan, tanggung jawab, dan pantang menyerah sangat relevan untuk diterapkan di lingkungan pemasyarakatan. Menurutnya, petugas Lapas harus menjadi teladan dalam menjalankan tugas pembinaan, sedangkan warga binaan perlu menanamkan semangat perubahan diri agar siap kembali ke masyarakat.
“Sebagai generasi penerus, kita harus meneladani pahlawan dalam hal kedisiplinan, semangat juang, dan tanggung jawab. Nilai-nilai itu harus kita terapkan dalam tugas, terutama dalam membina warga binaan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Varit.
Selain mengedepankan nilai perjuangan, Lapas Samarinda juga terus mengembangkan program pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi warga binaan. Beragam kegiatan seperti pelatihan kerja, kerajinan tangan, dan kewirausahaan digalakkan agar warga binaan memiliki kemampuan yang bermanfaat setelah bebas nanti.
“Pembinaan yang kami lakukan tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pembentukan mental dan karakter, sehingga warga binaan dapat kembali diterima oleh masyarakat,” jelasnya.
Melalui pendekatan ini, pihak Lapas berharap mantan warga binaan mampu menjadi pribadi yang produktif dan mandiri secara ekonomi. “Kami ingin para warga binaan memiliki skill dan etika kerja yang baik, sehingga saat kembali ke masyarakat, mereka bisa menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tutup Varit. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan