KUALA KAPUAS – Provinsi Kalimantan Tengah menerima alokasi lahan seluas 102.000 hektare dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk program cetak sawah.
Proses pelaksanaan program ini dimulai dengan penanaman perdana padi di Desa Pulau Kaladan, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Sunarti, mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman perdana ini merupakan langkah awal untuk memperluas cakupan wilayah program food estate yang merupakan bagian dari strategi nasional untuk mencapai swasembada pangan.
“Hari ini, kita mulai dari Desa Pulau Kaladan dan akan melanjutkan ke desa-desa atau kecamatan lainnya,” ujarnya, Jumat (25/01/2025).
Program cetak sawah ini, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan di daerah, menjadi bagian dari visi besar Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam mencapainya.
Sunarti berharap langkah ini bisa mendorong peningkatan luas tanam sehingga target swasembada pangan dapat tercapai dengan segera.
Sejumlah tantangan yang muncul dalam pelaksanaan program ini secara bertahap telah diatasi. Sunarti menyebutkan, kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang sempat menjadi kendala kini semakin teratasi dengan hadirnya Brigade Pangan Kaum Milenial, serta dukungan dari Brigade Prajurit dan Bhayangkara.
Sementara itu, masalah terkait irigasi sawah, yang sebelumnya menjadi keluhan petani, akan dibantu oleh sinergi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga akan berperan dalam menyerap hasil panen dari petani.
“Saat ini, petani hanya perlu fokus menanam dan merawat tanaman mereka hingga panen. Kami akan mengurus bagian hilirnya,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Yaya, menjelaskan bahwa di Desa Pulau Kaladan, telah dibuka lahan cetak sawah baru seluas 150 hektare. Pada tahap pertama, penanaman perdana dilakukan di lahan seluas 20 hektare.
“Setelah panen sekitar bulan Maret atau April, kami akan memperluas lagi area penanaman,” kata Yaya.
Yaya menambahkan bahwa pada penanaman perdana ini, dua varietas padi unggul dipilih, yaitu Siam Cantik dan IR 42. Kedua varietas ini dipilih karena kualitasnya yang baik dan masa panen yang relatif singkat, yaitu sekitar tiga bulan.
“Kami berharap program strategis nasional ini dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi para petani di Desa Pulau Kaladan,” tutupnya.
Dengan adanya program cetak sawah ini, diharapkan sektor pertanian di Kalimantan Tengah semakin berkembang dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta ketahanan pangan nasional. []
Redaksi03