TARAKAN – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memproyeksikan adanya peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi destinasi wisata pada tahun 2025. Optimisme tersebut muncul seiring dengan terbukanya peluang investasi di sektor kepariwisataan, serta adanya upaya penambahan desa wisata yang diharapkan dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan.
Kepala Dispar Kaltara, Njau Anau, menyatakan meskipun sektor pariwisata mengalami stagnasi pada tahun 2024, pihaknya tetap yakin bahwa sektor ini akan kembali menunjukkan tren positif di tahun 2025. “Kami optimis karena semua pihak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan serta sektor ekonomi kreatif (Ekraf),” ujarnya pada Kamis, 22 Mei 2025.
Njau Anau juga menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah desa wisata di Kaltara terus berkembang, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan kunjungan wisatawan. Destinasi wisata yang sebelumnya tidak dikenal atau jarang dikunjungi, kini menjadi lebih populer dan sering dikunjungi berkat status desa wisata yang mereka peroleh. Ia mencontohkan Desa Wisata Tana Kuning dan Desa Wisata Pulau Sapi yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan setelah mendapat predikat sebagai desa wisata. “Dulu tempat-tempat ini sepi, tetapi sekarang banyak orang yang tertarik untuk datang berkunjung. Ini menunjukkan bahwa status desa wisata sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pariwisata di daerah ini,” jelasnya.
Selain berfokus pada peningkatan kunjungan wisatawan, Dispar Kaltara juga menekankan pentingnya pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, khususnya penjualan produk-produk wisata yang dihasilkan oleh masyarakat lokal. “Fokus kami adalah mendorong penjualan produk Ekraf, karena meskipun kunjungan wisatawan meningkat, jika penjualan produk Ekraf justru menurun, maka dampaknya terhadap perekonomian pelaku Ekraf tidak maksimal,” pungkasnya.
Dengan strategi ini, Dispar Kaltara berharap agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat saling mendukung, sehingga tidak hanya jumlah wisatawan yang meningkat, tetapi juga kesejahteraan masyarakat lokal yang bergantung pada sektor tersebut. []
Redaksi11
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan