PALANGKA RAYA – Program strategis yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Melalui pengembangan sektor pertanian dan perikanan, Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Beberapa program unggulan, seperti Food Estate, cetak sawah, dan Shrimp Estate, telah diluncurkan dan terus memperlihatkan hasil positif yang terus meningkat.
Dalam sektor pertanian, program Food Estate dan cetak sawah menjadi salah satu fokus utama. Berdasarkan data prognosa sementara yang dikeluarkan oleh Asem KSA-BPS Kalteng, produksi padi periode Januari hingga Mei 2025 diperkirakan mencapai 130.305 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dengan harga GKG yang diperkirakan sekitar Rp 6.500 per kilogram, total nilai produksi padi pada periode tersebut diperkirakan mencapai Rp 846.980.810.000. Jika dihitung dalam bentuk beras, produksi tersebut setara dengan 77.401 ton beras, yang memiliki nilai sekitar Rp 967.512.694.500. Angka ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian padi di Kalimantan Tengah dan menjadi kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.
Gubernur Agustiar Sabran menyatakan bahwa pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga sebagai inspirasi bagi masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam membangun kedaulatan pangan Indonesia. “Pencapaian ini tidak hanya menjadi angka di atas kertas, tetapi menjadi inspirasi dan semangat bagi seluruh masyarakat untuk terus bergerak bersama dalam membangun kedaulatan pangan Indonesia,” ujarnya.
Selain sektor pertanian, program perikanan juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Salah satu program unggulan dalam sektor perikanan adalah Shrimp Estate atau tambak udang Vaname. Di Desa Sungai Raja, sebuah tambak udang seluas 40,17 hektare telah dibangun sebagai salah satu program prioritas Pemprov Kalteng. Keberadaan kawasan udang vaname ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat pesisir, dengan menciptakan peluang kerja serta meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.
Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo berkomitmen untuk mengembangkan kawasan tambak udang ini lebih lanjut, dengan tujuan menjadikannya kawasan ekonomi produktif yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. “Saya berkeyakinan kawasan udang vaname ini akan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat pesisir khususnya,” tegasnya. Program ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta memperkuat sektor perikanan di Kalimantan Tengah. []
Redaksi11