PALANGKA RAYA – Curah hujan tinggi yang melanda Kalimantan Tengah sejak Agustus 2025 membuat sejumlah wilayah di provinsi ini menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Tidak hanya banjir, tetapi juga genangan air, tanah longsor, hingga pohon tumbang.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Chandra, menjelaskan bahwa secara umum Kalteng telah memasuki musim hujan sejak dasarian I Agustus 2025. Namun, terdapat empat kabupaten yang tercatat mengalami hujan sepanjang tahun, tanpa adanya periode kemarau.
“Sedangkan untuk Sukamara, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kotawaringin Barat memasuki periode musim hujan sepanjang tahun 2025. Artinya tidak terdapat musim kemarau,” ujarnya, Selasa (16/09/2025).
Menurutnya, fenomena tersebut terjadi karena kondisi cuaca yang dinamis dan penuh anomali. “Dan banyak gangguan atau anomali cuaca yang menyebabkan di wilayah tersebut terjadi hujan,” ungkapnya.
Berdasarkan data prakiraan BMKG per 16 September 2025 pukul 09.00 WIB, seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah diprediksi diguyur hujan, termasuk daerah yang mengalami musim hujan sepanjang tahun. Kondisi ini dinilai meningkatkan risiko bencana banjir, terutama di Kotawaringin Timur yang sebelumnya telah dilanda banjir.
“Sepekan ke depan sebagian besar wilayah Kalteng berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang,” jelas Chandra.
Ia menambahkan, hujan lebat bahkan sangat lebat kemungkinan terjadi di sejumlah daerah, antara lain Sukamara, Lamandau, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Gunung Mas, Kapuas, dan Murung Raya.
Chandra mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat dampak hujan ekstrem bisa meluas. “Waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tutupnya.
Ia menekankan, kesiapsiagaan warga penting dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sekitar rumah, seperti membersihkan saluran air, memperkuat bangunan, serta menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras disertai petir.
Dengan kondisi cuaca yang tak menentu, BMKG mendorong seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersinergi dalam mengurangi risiko bencana. Antisipasi dini diharapkan mampu menekan kerugian dan menjaga keselamatan warga di Kalimantan Tengah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan