SAMARINDA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur merupakan wilayah yang rentan terhadap peredaran gelap narkoba yang masuk dari Malaysia melalui Kalimantan Utara.
“Karena itu, kami meminta kepada jajaran BNN (Badan Narkotika Nasional) agar dapat menjadi perhatian serius mengenai hal ini,” ucap Akmal Malik ketika menerima Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, bersama jajarannya yang mengadakan kunjungan kerja di Provinsi Kaltim pada Selasa (04/02/2025).
Akmal Malik juga mengatakan bahwa moment ini merupakan suatu kehormatan yang dapat memantik semangat serta dukungan besar dalam upaya memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Bumi Etam.
“Apalagi saat ini Indonesia tidak hanya sekedar menjadi daerah transit saja tapi sudah menjadi daerah tujuan utama peredaran narkoba oleh sindikat internasional. Ditambah lagi dengan persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara yang tengah mengalami ujian, berupa krisis ekonomi dan keuangan serta yang terberat adalah juga masalah narkoba ini,” tuturnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, lanjutnya, telah berkomitmen untuk memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Berbagai langkah, program, dan kegiatan telah dilaksanakan melalui kerja sama dengan BNN Kaltim.
“Sinergi antara kami dan BNN Kaltim, juga semua Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) sangat baik. Dan kami sangat mengapresiasi kinerja BNN,” katanya.
Dia juga menjelaskan, bahwa di Kaltim telah dibangun Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Narkoba.
Upaya-upaya preventif, berupa penyuluhan telah cukup intens dilakukan. Disamping itu kinerja aparat yang berwenang juga sangat baik dalam upayanya mengungkap kasus-kasus narkoba.
“Namun demikian, yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari masyarakat, khususnya dalam keluarga. Juga lembaga pendidikan serta peran alim ulama sangat berpengaruh besar dalam memberikan serta himbauan dan peringatan,” tandasnya.
Kemudian juga, lanjutnya, penegakan hukum harus tetap dilaksanakan secara konsekuen, tanpa pandang bulu kepada siapapun, pengguna, pengedar dan juga bandar.
Sementara itu Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, menyatakan bahwa penanganan masalah narkoba adalah merupakan komitmen bersama dalam hal kesiapan menghadapi ancaman narkoba di tengah masyarakat.
“Pendidikan keluarga, itu kuncinya. Jadi membangun moral masyarakat berbasis pada keluarga,” katanya.
Dia juga mengajak kepada seluruh perangkat daerah di lingkup Pemprov Kaltim dapat mengambil peran dalam upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Mari bersama kita lindungi dan selamatkan generasi muda pewaris estafet kepemimpinan bangsa ini dari bahaya narkoba,” pungkasnya.
Penulis : Himawan Yokominarno | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita