HULU SUNGAI SELATAN – Banjir kilat kembali mengganggu aktivitas warga Dusun Padang, RT 4, Desa Malinau, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan. Meskipun berlangsung hanya sekitar dua jam, dampaknya cukup membuat warga terjebak genangan di jalan dan rumah mereka.
Penyebab utamanya adalah saluran air atau gorong-gorong di Dusun Padang yang tidak mampu menahan debit air tinggi saat musim hujan. Kondisi ini diperparah karena gorong-gorong tersebut terbilang kecil, sehingga perlu revitalisasi atau bahkan diubah menjadi jembatan.
Meski demikian, gorong-gorong ini berada di jalur lintas Provinsi Kalsel, sehingga perbaikan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Warga setempat menjelaskan, saat hujan deras, air dari daerah pegunungan Meratus meningkat drastis, meluap ke jalan dan bahkan menggenangi rumah-rumah warga di sekitar.
“Kalau hujannya lama, 2–3 jam air bisa meluap ke atas jalan, menggenangi rumah warga yang terdekat dan jalan raya,” kata Norsiah, warga RT 2 Desa Malinau, Jumat (14/11/2025).
Norsiah berharap gorong-gorong diperbesar agar aliran air bisa lebih lancar dan banjir tidak lagi mengganggu warga. “Apabila banjir, gorong-gorong tersebut tidak mampu lagi, makanya naik sampai ke jalan dan umah warga. Apalagi memasuki musim penghujan, agak khawatir,” ungkapnya.
Kepala Desa Malinau, Mahli, menambahkan, revitalisasi gorong-gorong menjadi jembatan sangat diharapkan. “Karena ini jalan nasional, semoga pihak balai jalan dapat segera merespon, mengingat kondisinya terlalu kecil jadi debit air sungai saat tinggi tidak dapat menampung lagi,” jelasnya.
Banjir yang terjadi berdampak langsung ke lingkungan rumah warga dan jalur jalan raya di sekitar gorong-gorong tersebut. Warga berharap perhatian pemerintah segera ditindaklanjuti agar banjir serupa tidak terulang di musim hujan berikutnya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan