Kapal Masih di Tengah Laut, ABK Sudah Tak Bernyawa

PALANGKA RAYA – Upaya evakuasi terhadap seorang anak buah kapal (ABK) yang meninggal dunia di atas kapal Tug Boat (TB) Patria 3 berlangsung dramatis di tengah perairan Laut Jawa, wilayah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Tim SAR Gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah korban menuju daratan.

Peristiwa ini bermula pada 16 Oktober 2025, ketika Andi Haeran Pria (52), Kepala Kamar Mesin (KKM) TB Patria 3, ditemukan tak bernyawa di dalam kabinnya saat kapal berlayar dari Bojonegoro menuju Kumai.

Rekan kerja yang menemukan korban segera melapor kepada Kapten Kapal TB Patria 3. Pihak kapal langsung melakukan isolasi di lokasi kejadian sambil menunggu instruksi lebih lanjut.

Namun, posisi kapal yang masih berada di tengah Laut Jawa membuat proses evakuasi tidak bisa dilakukan segera karena jarak yang jauh dari pelabuhan terdekat.

Mendapatkan laporan tersebut, Kantor SAR Palangka Raya pada Sabtu (18/10/2025) menugaskan personel Pos SAR Pangkalan Bun menuju lokasi kejadian. Tim diberangkatkan dari Pelabuhan Kumai menggunakan kapal Tug Boat milik PT Delang Makmur Jaya sekitar pukul 16.25 WIB.

Setelah menempuh perjalanan laut selama kurang lebih lima jam, tim akhirnya bertemu dengan kapal TB Patria 3 di titik koordinat yang telah disepakati. Jenazah korban kemudian dipindahkan ke kapal evakuasi dan dibawa menuju daratan.

Menurut Mahdi, Koordinator Lapangan Basarnas, tim tiba di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 02.40 WIB, dan selanjutnya korban dibawa ke RS Imanuddin Pangkalan Bun,” ujar Mahdi.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, AA Ketut Alit Supartana, menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam misi penyelamatan tersebut.

“Proses evakuasi ini terlaksana karena adanya sinergi yang baik antar lintas sektoral, baik dari instansi pemerintah maupun pihak perusahaan,” ungkapnya.

Alit menambahkan, setelah proses evakuasi selesai, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Tim Rescue Pos SAR Pangkalan Bun, Pos AL Kumai, Inafis Polres Kotawaringin Barat, Dit Polairud Kotawaringin Barat, KPLP Kumai, serta perwakilan perusahaan pemilik kapal.

“Selanjutnya untuk Operasi SAR dinyatakan selesai dan secara resmi ditutup,” tutup AA Ketut Alit Supartana. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com