Kapal Rumah Sakit Siap Beroperasi di Sungai Mahakam

KUTAI BARAT – Upaya menghadirkan layanan kesehatan di daerah terpencil kembali dilakukan melalui Program Layanan Medis Rumah Sakit Kapal (RSK) dr Lie Dharmawan III. Program ini dijadwalkan singgah di Kecamatan Melak pada akhir September hingga awal Oktober 2025, sebelum berlanjut ke Kecamatan Muara Pahu pada November mendatang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana. Rapat koordinasi digelar beberapa waktu lalu guna mematangkan persiapan, termasuk inventarisasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kutai Barat, Barnabas, menegaskan pihaknya ingin memastikan seluruh kebutuhan teknis terpenuhi. Ia menjelaskan, layanan RSK akan berlangsung di Kecamatan Melak mulai 29 September hingga 7 Oktober 2025, dengan pusat pelayanan di depan Masjid Jami Sabilussalam, Melak Ilir. “Dengan pelayanan pengobatan umum, pelayanan bedah umum, pelayanan kandungan dan kebidanan dari dokter spesialis,” jelas Barnabas pada Minggu (21/09/2025).

Kegiatan medis tersebut akan berlangsung setiap hari sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WITA. Selain layanan medis umum dan spesialis, masyarakat juga dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan anak, laboratorium, farmasi, serta program promosi dan edukasi kesehatan yang akan diberikan oleh tim medis.

Setelah selesai di Melak, kapal rumah sakit itu akan melanjutkan pelayanannya ke Kecamatan Muara Pahu pada 15 November hingga 27 November 2025. Lokasi pelayanan akan dipusatkan di dermaga kecamatan. Adapun jenis layanan yang diberikan tidak jauh berbeda, mulai dari pengobatan umum, bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, kesehatan anak, laboratorium, hingga pelayanan farmasi.

Rumah Sakit Kapal dr Lie Dharmawan III, yang juga dikenal sebagai Putra Tomia, merupakan unit rumah sakit apung ketiga milik Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE). Kapal ini resmi diluncurkan pada Desember 2024 dengan misi utama menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terpencil, dan terdepan).

Dengan kapasitas setara rumah sakit darat tipe D, kapal ini dilengkapi ruang operasi, poliklinik, laboratorium, ruang perawatan, hingga fasilitas pemeriksaan medis modern seperti elektrokardiogram (EKG) dan ultrasonografi (USG). Kehadiran fasilitas tersebut memungkinkan dokter spesialis memberikan layanan kesehatan secara optimal meski berada jauh dari pusat kota.

Barnabas menambahkan, keberadaan rumah sakit kapal diharapkan mampu memberikan akses kesehatan yang merata bagi warga Kutai Barat, terutama mereka yang tinggal di daerah aliran sungai dan pedalaman. “Kami menyambut baik hadirnya layanan ini karena masyarakat bisa mendapatkan perawatan langsung dari tenaga medis profesional tanpa harus pergi jauh ke rumah sakit besar,” ungkapnya.

Melalui program ini, pemerintah daerah bersama Yayasan Dokter Peduli berkomitmen menjangkau masyarakat yang kesulitan memperoleh layanan medis. Harapannya, kegiatan tersebut tidak hanya mengobati penyakit, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com