PALANGKA RAYA – Sebuah insiden pelayanan tak menyenangkan terjadi di salah satu gerai Indomaret yang berlokasi di kawasan Kereng Bengkirai, Jalan Trans Kalimantan, KM 9, Kecamatan Sabangau, Kota Palangkaraya. Seorang kasir berinisial D, yang kemudian diketahui bernama Devi, diduga menaikkan harga barang secara sepihak, tanpa sepengetahuan atau persetujuan dari pihak manajemen pusat.
Kejadian tersebut menimpa konsumen bernama Tri Wandono, yang merupakan anak dari jurnalis media nasional Irawatie. Tri menyampaikan keberatannya atas perubahan harga yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan resmi perusahaan. Namun, peringatan yang disampaikannya tidak digubris. Lebih lanjut, sang kasir bahkan dinilai menunjukkan sikap arogan dan tidak kooperatif.
Merasa dirugikan dan diperlakukan secara tidak profesional, pihak keluarga melayangkan keluhan langsung ke kantor pusat PT Indomarco Prismatama, perusahaan induk dari jaringan ritel Indomaret.
Merespons laporan tersebut, pihak manajemen melalui perwakilannya, Ruth Sri Rahayu, langsung mendatangi kediaman keluarga korban untuk menyampaikan permohonan maaf secara resmi.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Indomaret berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan tidak mentoleransi tindakan yang merugikan pelanggan,” ujar Ruth di hadapan keluarga korban, sebagaimana dilansir dari Lintaskalimantan, Sabtu (12/04/2025).
Ruth juga menambahkan bahwa pihak Indomaret telah menjadikan insiden ini sebagai perhatian serius dan akan melakukan evaluasi internal menyeluruh. Evaluasi tersebut mencakup pengawasan terhadap implementasi harga dan perilaku pelayanan kasir di seluruh jaringan gerai.
Peristiwa ini menjadi sorotan tidak hanya karena menyangkut nama besar jaringan ritel nasional, tetapi juga sebagai pengingat penting bagi pelaku usaha retail modern untuk lebih ketat dalam menjaga integritas pelayanan serta menghormati hak-hak konsumen.
PT Indomarco Prismatama, yang merupakan bagian dari Salim Group dan dikenal sebagai salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia, menegaskan bahwa kejadian seperti ini bertentangan dengan prinsip pelayanan mereka.
Selain evaluasi internal, perusahaan juga disebut tengah mempertimbangkan sanksi terhadap oknum kasir yang bersangkutan, guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Insiden ini memperkuat urgensi bagi dunia ritel untuk tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga menjaga kepercayaan publik melalui transparansi harga dan etika pelayanan. []
Redaksi03