Kasus Bayi Tewas Dibanting, Polisi Pastikan Proses Hukum Berjalan

HULU SUNGAI TENGAH – Tragedi memilukan di Desa Gambah, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), masih meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Seorang bayi berusia satu minggu meregang nyawa secara mengenaskan setelah dibanting berulang kali oleh seorang pria berinisial HA (40), Senin (22/09/2025) siang. Hingga Selasa (23/09/2025), suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga korban. Tangisan pilu terdengar, terutama dari ibu bayi yang tidak kuasa menerima kenyataan pahit kehilangan buah hati yang baru sebentar hadir di dunia.

Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku yang merupakan warga Desa Murung A, Kecamatan Batu Benawa, masuk ke rumah tanpa permisi. Saat itu, ibu bayi tengah mandi dan menitipkan anaknya kepada sang nenek. Suasana semula tenang berubah seketika ketika HA, yang diduga dalam kondisi mabuk, merebut bayi dari gendongan nenek lalu membantingnya ke lantai berulang kali.

“Semua terjadi begitu cepat. Neneknya menjerit sekuat tenaga, tapi pelaku sudah lebih dulu membanting cucu kami. Warga berdatangan setelah mendengar teriakan itu,” ungkap Sufian Suri (60), kakek korban, dengan suara bergetar.

Keluarga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dekat dengan pelaku. “Kami tidak pernah berinteraksi langsung, hanya sering melihat dia lewat depan rumah. Kami pun tidak tahu kalau saat itu dia masuk rumah dalam kondisi mabuk. Kejadian ini sangat cepat, dan kami sangat kehilangan,” lanjut Sufian sambil menahan tangis.

Teriakan nenek korban memicu kepanikan. Warga yang berlari ke rumah korban sempat nyaris melampiaskan amarah kepada pelaku. “Waktu kami datang, bayi itu sudah tidak bergerak lagi. Warga sempat hendak menghakimi pelaku, tapi syukurlah polisi datang cepat sehingga pelaku bisa segera diamankan,” tutur seorang warga yang enggan disebut namanya.

Anggota kepolisian dari Polres HST bergerak sigap setelah menerima laporan. Bripda M. Rijuartullah, salah satu petugas yang turun langsung ke lokasi, menceritakan kronologi penangkapan.

“Usai apel pagi di Polres, kami melaksanakan penjagaan seperti biasa. Tiba-tiba ada laporan dari masyarakat bahwa di Desa Gambah terjadi keributan. Dipimpin langsung oleh Kasat Samapta, kami segera meluncur ke TKP. Sesampainya di sana, benar saja, tersangka sedang dalam posisi mengamuk dan melawan warga,” ujarnya.

Pelaku sempat melakukan perlawanan saat hendak diamankan. “Awalnya tersangka berontak dan melakukan perlawanan keras, namun karena kami dalam posisi lebih banyak, akhirnya bisa dilumpuhkan. Tersangka kami borgol tangannya, lalu langsung dibawa ke Polres menggunakan mobil dinas,” tambahnya.

Sesampainya di Mapolres HST, tersangka diperiksa secara intensif, sementara tim identifikasi Satreskrim melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti, dan mengevakuasi jenazah bayi untuk pemeriksaan medis.

Kasi Humas Polres HST, Ipda Taufik, memastikan kasus ini menjadi perhatian serius.
“Benar, tersangka saat ini sudah diamankan di Polres HST. Penyidik Satreskrim sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap yang bersangkutan. Kasus ini menjadi perhatian serius, dan proses hukumnya akan berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Hingga Selasa siang, rumah duka masih dipadati warga yang menyampaikan belasungkawa. Banyak di antara mereka mengaku tidak percaya peristiwa sadis itu benar-benar terjadi. “Kami semua sangat syok. Bayi itu tidak salah apa-apa, baru seminggu lahir. Harapan kami, pelaku dihukum seberat-beratnya,” ujar seorang warga dengan nada geram.

Keluarga korban kini menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. “Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Kami hanya berdoa semoga almarhum bayi kami mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Untuk urusan hukum, kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian,” pungkas Sufian.

Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat tentang bahaya konsumsi alkohol berlebihan maupun obat-obatan terlarang. Polisi juga mengimbau agar masyarakat lebih waspada, terutama terhadap orang asing yang berkeliaran di lingkungan tempat tinggal, serta segera melapor jika menemukan hal mencurigakan.

Tragedi memilukan di Barabai ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang rasa kemanusiaan warga setempat. Harapan besar kini tertuju pada proses hukum yang diharapkan dapat memberikan keadilan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com