AMERIKA SERIKAT – Polisi telah menetapkan Tyler Robinson, pemuda berusia 22 tahun, sebagai tersangka utama dalam kasus penembakan yang menewaskan Charlie Kirk, loyalis Presiden Donald Trump. Peristiwa tragis ini terjadi di area Universitas Utah Valley dan menimbulkan kehebohan nasional.
Gubernur Utah, Spencer Cox, menegaskan bahwa Robinson bukan mahasiswa universitas tempat insiden itu berlangsung. “Ia tinggal, dan telah lama tinggal, bersama keluarganya di Washington County,” kata Cox dalam keterangan pers, Jumat (12/09/2025) pagi waktu setempat, sebagaimana dikutip dari CNN.
Dalam penyelidikan, aparat menemukan senapan bolt-action yang terbungkus handuk. Bersama senjata itu terdapat selongsong dengan ukiran provokatif bertuliskan “Hei fasis! Tangkap!”. Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa tindakan penembakan dilatarbelakangi motif ideologis.
Selain barang bukti, rekaman kamera pengawas (CCTV) menjadi faktor penting dalam mengidentifikasi pelaku. Tersangka terlihat memasuki area kampus pada Rabu pagi menggunakan Dodge Challenger. Penampilannya terekam jelas, yakni mengenakan kaus oblong marun polos, celana pendek terang, topi hitam berlogo putih, serta sepatu berwarna terang.
Menurut Gubernur Cox, ketika ditemui penyidik Kamis pagi, Robinson masih mengenakan pakaian yang identik dengan penampilan dalam rekaman CCTV. Hal ini semakin memperkuat keyakinan aparat terhadap keterlibatan Robinson dalam kasus penembakan.
Sebelum penangkapan resmi, Presiden Donald Trump sempat menyampaikan bahwa seseorang yang dekat dengan Robinson berperan dalam mendorong tersangka menyerahkan diri. Trump mengatakan, “Kami memiliki orang yang kami yakini sebagai tersangka yang sedang dicari. Dia sendiri yang datang ke markas polisi dan sekarang berada di sana.”
Trump juga menegaskan bahwa pengumuman resmi terkait penangkapan akan dilakukan pada Jumat malam waktu Amerika Serikat. Keterangan itu sekaligus meredakan spekulasi liar yang sempat berkembang di publik setelah tragedi penembakan terjadi.
Kematian Charlie Kirk, tokoh yang dikenal sebagai loyalis dan pendukung vokal Presiden Trump, memicu gelombang reaksi keras. Banyak pihak menilai peristiwa ini sebagai cermin dari meningkatnya polarisasi politik di Amerika.
Pesan yang terukir pada selongsong senjata menimbulkan dugaan kuat bahwa aksi ini tidak semata-mata dilakukan secara impulsif, melainkan sarat dengan pesan ideologi. Namun, pihak berwenang menegaskan masih mendalami motif sebenarnya serta menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Universitas Utah Valley yang menjadi lokasi kejadian menegaskan peningkatan keamanan pasca-penembakan. Pihak universitas menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden yang merenggut nyawa di lingkungan pendidikan mereka.
Proses hukum terhadap Robinson dipastikan akan berjalan ketat. Mengingat aksi penembakan menyebabkan kematian seorang figur publik, tersangka diperkirakan menghadapi dakwaan berat.
Gubernur Cox menegaskan bahwa setiap bukti yang dikumpulkan akan diserahkan kepada jaksa. “Kami akan memastikan penegakan hukum berjalan sesuai aturan, dan masyarakat berhak mendapat keadilan,” tegasnya.
Kasus ini menjadi salah satu sorotan besar di tengah dinamika politik Amerika Serikat. Dengan tersangka sudah diamankan, publik kini menunggu proses persidangan yang akan membuka lebih jauh motif dan latar belakang penembakan terhadap Charlie Kirk. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan