TANA TIDUNG – Keselamatan pengguna jalan kembali menjadi perhatian aparat kepolisian di Kabupaten Tana Tidung. Menyikapi keluhan warga, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tana Tidung turun langsung memberikan imbauan kepada sopir truk pengangkut material yang beraktivitas di sejumlah ruas jalan.
Kasat Lantas Polres Tana Tidung, Iptu Larwanda Agung Maulana, S.Tr.K, menegaskan bahwa langkah ini diambil setelah banyak laporan masyarakat terkait material yang berserakan di jalan akibat truk bermuatan. Dari hasil patroli, penyebab utamanya adalah bak truk yang tidak ditutup dengan benar saat mengangkut material seperti batu, tanah, maupun koral.
“Kita telah koordinasi dan saat patroli di lapangan kita langsung menemui para sopir truk yang tidak menutup bak truk untuk diberikan peringatan, serta membersihkan tumpahan material yang berserakan,” jelas Iptu Larwanda, Selasa (04/09/2025).
Menurutnya, imbauan tersebut merupakan langkah preventif agar kecelakaan lalu lintas dapat dicegah. Selain mengganggu kenyamanan, material yang tercecer di jalan berpotensi besar menyebabkan pengendara roda dua kehilangan kendali. Karena itu, sopir truk diminta mematuhi aturan keselamatan dengan memastikan muatan tertutup rapat sebelum kendaraan beroperasi.
Keluhan masyarakat terkait masalah ini bukan hal baru. Salah seorang warga, Indah, menceritakan pengalamannya saat melintasi jalan yang dipenuhi material berserakan. “Iya saya pernah antar anak ke sekolah pagi-pagi, motor saya rebah terpeleset karena melewati tumpahan material tersebut,” ungkapnya.
Peristiwa yang dialami Indah menjadi gambaran nyata betapa seriusnya dampak dari kelalaian sopir truk. Selain kerugian materiil, kondisi ini juga bisa mengancam nyawa pengguna jalan lainnya, terutama pengendara motor dan pejalan kaki.
Satlantas Polres Tana Tidung berkomitmen melanjutkan patroli serta edukasi kepada pengemudi truk. Harapannya, kejadian serupa tidak lagi menimbulkan keresahan masyarakat. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan apabila masih menemukan aktivitas angkutan material yang membahayakan.
Pemerhati transportasi di daerah menilai, persoalan seperti ini membutuhkan kerja sama semua pihak. Selain pengawasan dari kepolisian, perusahaan pemilik armada juga harus bertanggung jawab memastikan kendaraan layak beroperasi, termasuk penerapan standar keselamatan.
Kasus tumpahan material di jalan seakan menjadi cerminan perlunya kesadaran kolektif. Kepedulian sopir, pemilik armada, dan pengguna jalan lain akan menentukan tingkat keselamatan berlalu lintas. Dengan disiplin dan kepatuhan pada aturan, potensi kecelakaan dapat diminimalkan, sekaligus menciptakan jalan yang lebih aman bagi masyarakat Tana Tidung. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan