Kayu Lapuk, Rumah Ambruk di Tana Tidung

TANA TIDUNG – Sebuah rumah kayu milik warga di Gang Ujang, Jalan Kampung KB, Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, dilaporkan ambruk pada Jumat (11/04/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WITA. Rumah tersebut dihuni oleh Abdul Kulik bersama istri dan anaknya.

Peristiwa ini diduga kuat disebabkan oleh kondisi material kayu rumah yang telah lapuk, terutama pada bagian tunggul atau penyangga bawah bangunan. Letak rumah yang berada di dekat aliran sungai memperparah kondisi kayu karena kelembapan akibat air pasang yang kerap terjadi pada malam hari.

“Sebenarnya sekitar jam 4 subuh itu sudah ada bunyi kayu sedikit, tapi saya kira tidak apa-apa aja. Nah, baru kurang lebih jam setengah tujuh langsung ambruk. Ini juga kan rumah sudah tua, jadi tunggulnya di bawah itu sudah jabuk,” ujar Abdul saat ditemui usai kejadian.

Saat insiden terjadi, Abdul tidak berada di dalam rumah. Namun, sang istri masih berada di dalam dan sempat tertimpa bagian atap rumah yang roboh. Beruntung, ia hanya mengalami luka ringan di bagian lutut dan segera mendapatkan pertolongan warga.

“Waktu ambruk ini saya tidak ada di dalam, tapi istri saya sempat tertimpa di sini. Alhamdulillah tidak terlalu parah juga, cuma ada luka di lututnya,” jelasnya.

Meskipun bangunan mengalami kerusakan cukup parah, Abdul mengungkapkan bahwa sebagian besar barang di dalam rumah masih dalam kondisi utuh karena tidak terbuat dari material kaca. Hanya saja, seluruh isi rumah berhamburan akibat guncangan dari runtuhnya struktur utama.

Menanggapi kejadian ini, warga sekitar bersama tim pemadam kebakaran setempat segera melakukan pembongkaran total terhadap sisa bangunan untuk mencegah risiko runtuhan lanjutan. Ketua RT bersama Kepala Desa juga telah melakukan pendataan sebagai langkah awal bantuan.

“Kalau saya tidak tahu kasih info begitu ke siapa, jadi RT yang langsung kasih infonya ke Kepala Desa. Jadi tadi pagi Kepala Desa sudah ada untuk mendata, Damkar datang membantu juga,” ucap Abdul.

Untuk sementara, Abdul dan keluarganya memilih mengungsi ke rumah kerabat yang masih berada di kawasan yang sama. Ia mengaku bersyukur masih memiliki keluarga yang bersedia menampung mereka.

“Kalau sekarang ini mungkin tinggal di rumah saudara yang dekat sini saja, terserah lah di rumah siapa nanti. Alhamdulillah banyak aja saudara dekat-dekat sini,” tutupnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga yang masih menempati bangunan lama berbahan kayu agar melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika berada di daerah yang rentan terhadap kelembapan tinggi. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X