KOREA SELATAN – Kebakaran yang melanda pusat data nasional Korea Selatan di Kota Daejeon memicu gangguan luas terhadap layanan daring pemerintah. Peristiwa ini berdampak pada ratusan sistem digital yang digunakan untuk layanan publik dan administratif, menimbulkan kekhawatiran terhadap kelangsungan operasional instansi pemerintah.
Mengutip Yonhap, Sabtu (27/09/205), api dilaporkan berasal dari baterai lithium di National Information Resources Service (NIRS) pada Jumat (26/09/2025) malam. Insiden ini menyebabkan sedikitnya satu orang terluka dan memaksa penghentian sementara sekitar 600 layanan digital pemerintah, termasuk sistem identitas digital, platform pengaduan publik, serta sistem surel internal. Sejumlah situs web pemerintah juga mengalami gangguan akses.
Menanggapi kebakaran ini, Perdana Menteri Korea Selatan Kim Min-seok menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah, terutama Kementerian Dalam Negeri, untuk segera memulihkan layanan daring yang terdampak. Kim menekankan pentingnya memastikan sistem informasi nasional, baik internal maupun eksternal, berfungsi normal, serta menegaskan upaya ‘semaksimal mungkin’ untuk mencegah kerugian warga akibat gangguan layanan tersebut.
Lebih lanjut, Perdana Menteri meminta Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan menilai kerusakan yang ditimbulkan akibat tidak berfungsinya layanan daring pemerintah, serta memastikan layanan-layanan penting dapat segera diakses kembali oleh masyarakat. Upaya pemulihan ini termasuk pengecekan keamanan data, perbaikan infrastruktur digital, dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses restorasi.
Kementerian terkait kini tengah menyelidiki besaran dampak kebakaran terhadap layanan daring pemerintah Korea Selatan, termasuk kemungkinan gangguan jangka panjang terhadap sistem digital nasional. Insiden ini menyoroti kerentanan pusat data nasional terhadap risiko kebakaran dan pentingnya prosedur keamanan serta mitigasi risiko bagi infrastruktur digital negara.
Sejumlah pakar teknologi menyebut, kebakaran pusat data nasional dapat berdampak signifikan terhadap layanan publik, termasuk pelayanan administrasi, pendidikan, dan komunikasi digital antar-instansi. Pengalaman ini menjadi pelajaran bagi pemerintah Korsel untuk memperkuat protokol keselamatan dan cadangan data, guna meminimalkan gangguan di masa mendatang.
Hingga saat ini, proses pemulihan layanan daring masih berlangsung, dengan prioritas pada layanan yang paling vital bagi masyarakat. Warga Korea Selatan diminta untuk bersabar sembari pemerintah bekerja keras memastikan sistem digital kembali stabil dan aman digunakan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan