PALANGKA RAYA – Suasana senja di kawasan Jalan RTA Milono Km 9, tepatnya di seberang Markas Komando Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) Kalimantan Tengah, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, mendadak berubah menjadi kepanikan. Api yang tiba-tiba membesar melalap deretan kios milik warga, Minggu (13/7/2025) saat umat Islam tengah bersiap menjalankan Salat Magrib.
Menurut penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, api awalnya muncul dari sisi kiri sebuah kios. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik sebagai penyebab awal munculnya api. Dalam waktu sekitar 15 menit, kobaran sudah membesar dan membakar tujuh bangunan semi permanen yang mayoritas terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu, triplek, dan terpal.
“Awalnya dari salah satu kios, diduga karena korsleting listrik. Di dalamnya ada motor NMAX yang baru dikredit, ikut terbakar juga,” ujar Ramadan, warga sekitar yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut.
Sebelum petugas pemadam kebakaran tiba, warga sempat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Air bekas dagangan ikan pun digunakan, namun usaha tersebut tak mampu mengimbangi cepatnya penyebaran api.
“Tadi sudah coba padamkan pakai air sisa dagangan ikan, tapi apinya cepat sekali menyebar,” ucapnya.
Puluhan petugas pemadam kebakaran dari berbagai unit dikerahkan ke lokasi untuk mengendalikan api agar tidak merambat ke bangunan lainnya. Upaya pemadaman berlangsung intensif, mengingat area yang terbakar merupakan pusat aktivitas ekonomi warga.
Mayoritas kios yang terbakar merupakan tempat usaha yang menjual sembako, sayur-sayuran, hingga makanan ringan. Peristiwa ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit bagi para pedagang, terlebih karena beberapa kios menjadi sumber penghasilan utama keluarga.
Selain menimbulkan kerugian materiil, kebakaran tersebut juga berdampak pada pemadaman listrik di wilayah sekitar. Pihak PLN langsung bergerak cepat menurunkan petugas ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan instalasi jaringan yang terdampak.
“Listrik langsung padam karena mungkin jaringan ikut terdampak. Sekarang sudah ada petugas PLN yang memperbaiki,” katanya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sejumlah pemilik kios mengalami trauma dan harus menghadapi kerugian besar. Beberapa korban kebakaran terlihat masih bertahan di lokasi, menyaksikan sisa bangunan mereka yang telah menjadi puing, sementara lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat untuk sementara waktu.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi mengenai total kerugian yang dialami warga.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan