BAGDAD – Kebakaran hebat melanda sebuah hypermarket di Kota al-Kut pada Rabu malam (17/07/2025) dan menyebabkan sedikitnya 69 orang meninggal dunia. Selain itu, menurut otoritas kesehatan setempat dan dua sumber kepolisian yang dikutip Reuters, sebanyak 11 orang masih dinyatakan hilang pascakejadian tersebut.
Peristiwa nahas ini terjadi di Corniche Hypermarket, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota tersebut. Berdasarkan rekaman video yang dirilis Reuters, tampak bangunan mengalami kerusakan parah dengan bagian luar menghitam hangus, sementara personel pemadam kebakaran dan pasukan keamanan terus melakukan pencarian di lokasi kejadian.
Dalam video lainnya yang telah diverifikasi, petugas pemadam kebakaran terlihat menyemprotkan air ke sisa bangunan yang masih mengeluarkan asap, sementara sejumlah warga tampak dievakuasi dari atap bangunan menggunakan peralatan penyelamatan.
“Kami masih memiliki jenazah yang belum berhasil dievakuasi, tertimbun di bawah reruntuhan yang terbakar,” ujar pejabat Kota al-Kut, Ali al-Mayahi, kepada Reuters.
Penyebab pasti kebakaran hingga kini belum dapat dipastikan. Namun, laporan awal dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa titik awal api berada di lantai tempat parfum dan kosmetik dijual. Barang-barang tersebut diketahui sangat mudah terbakar dan diduga mempercepat penyebaran api ke seluruh gedung.
Seorang warga bernama Ali Al-Zargani, yang tinggal di dekat lokasi, mengatakan bahwa saat api mulai mereda, ia sempat masuk ke dalam bangunan dan menyaksikan langsung dampak mengerikan dari kejadian tersebut. “Api menyala dengan hebat dan menjebak banyak orang di dalam pusat perbelanjaan. Semua orang panik dan berusaha mati-matian mencari jalan keluar,” ungkapnya. “Saya melihat jasad-jasad hangus dari anak-anak dan perempuan tergeletak di lantai—pemandangannya benar-benar mengerikan,” lanjutnya.
Beberapa jenazah yang berhasil dikenali telah dipersiapkan untuk proses pemakaman. Keluarga para korban terlihat menangis dan berdoa di sisi peti mati. Sementara itu, menurut kesaksian tim Reuters, terdapat lebih dari 15 jasad yang mengalami luka bakar sangat parah dan memerlukan uji DNA untuk proses identifikasi.
Saat proses pencarian korban terus dilakukan di puing-puing gedung yang hangus, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kemungkinan kelalaian yang menyebabkan bencana ini. Hal tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi dari kantornya.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban, pemerintah pusat menetapkan hari berkabung nasional. Di sisi lain, Gubernur Provinsi Wasit menyatakan bahwa hasil awal penyelidikan insiden ini akan diumumkan dalam 48 jam ke depan, seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Irak, INA.
“Kami telah mengajukan gugatan terhadap pemilik gedung dan pengelola pusat perbelanjaan,” ujar gubernur sebagaimana dikutip INA.
Kejadian tragis ini kembali menjadi sorotan terkait lemahnya penerapan standar keselamatan bangunan di Irak. Sebelumnya, pada 2023, lebih dari 100 orang tewas dalam kebakaran di sebuah gedung tempat berlangsungnya pesta pernikahan di bagian utara negara tersebut.[]
Admin05