Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PASER — Kondisi infrastruktur sejumlah gedung pemerintahan di Komplek Perkantoran Kilometer 5, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan publik. Sedikitnya empat gedung dinas dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian plafon akibat atap bocor dan rembesan air hujan yang terus berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.
Kerusakan tersebut terjadi secara merata di beberapa titik, terutama pada bagian dalam gedung yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat kelembapan berlebih. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Paser, Asnawi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah upaya awal guna menanggulangi persoalan tersebut.
“Kita sudah membuat atap dalam rangka mengurangi kebocoran, namun memang ada beberapa titik yang belum beratap, karena belum sampai situ anggaranya,” ujar Asnawi kepada awak media, Rabu (09/04/2025).
Langkah pembangunan atap tambahan tersebut, menurut Asnawi, merupakan solusi jangka pendek untuk meminimalisasi dampak kerusakan yang lebih parah, sembari menunggu alokasi anggaran lanjutan pada tahun anggaran berikutnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan terkait gangguan pelayanan publik akibat kerusakan tersebut. Namun, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pegawai dan masyarakat yang beraktivitas di lingkungan komplek perkantoran tersebut, khususnya ketika hujan deras melanda.
Kerusakan infrastruktur akibat cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah. Situasi ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya perencanaan pembangunan gedung pemerintahan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga tahan terhadap perubahan cuaca dan iklim.
Sebagai informasi, komplek perkantoran Kilometer 5 merupakan salah satu pusat pelayanan publik utama di Kabupaten Paser. Sejumlah kantor dinas penting berkumpul di area ini dan menjadi tumpuan berbagai kegiatan pemerintahan daerah.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil tindakan strategis agar kerusakan tidak meluas dan pelayanan publik tetap berjalan optimal. []
Redaksi03
