KEK MBTK, Harapan Besar bagi Kutai Timur

KUTAI TIMUR – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang berada di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, memiliki luas lahan mencapai 557,34 hektare. Sejak diresmikan pada 2019, pertumbuhan investasi di KEK ini masih menunjukkan perkembangan yang lambat.

Berdasarkan data dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kutai Timur, Darsafani, hingga tahun 2025 baru satu perusahaan yang telah beroperasional di KEK MBTK, yaitu PT Palma Serasih Internasional (PSI) yang bergerak di bidang perkebunan dan industri kelapa sawit, dengan total investasi pada triwulan I 2025 mencapai Rp 99,75 miliar. Saat ini, PSI telah membangun 6 tangki timbun dengan kapasitas 5.000 MT per tangki di atas lahan seluas 3 hektare.

Selain itu, Darsafani menyebut ada lima perusahaan lain yang telah berkunjung ke KEK MBTK dan menandatangani MoU, beberapa di antaranya masih menghitung kebutuhan lahannya. Kelima perusahaan tersebut antara lain: PT Energi Agro Investama, yang akan membangun refinery minyak goreng dan biodiesel senilai Rp 801 miliar; Anhui Guangxin Agrochemical, yang akan membangun pabrik pertanian kimia; PT Puspa Daya Sinergi, yang akan membangun pabrik industri biodiesel; PT Humpuss Trading, yang akan membangun tangki timbun bahan bakar minyak; dan Hongshi Holding Group, yang akan membangun pabrik polisilikon.

KEK MBTK juga menjadi sorotan investor lainnya, meski belum sampai pada tahap MoU. Beberapa rencana investasi datang dari PT Perintis Niaga Indonesia, PT Kapital Sinergi Internasional, dan sejumlah perusahaan lain yang masih melakukan penjajakan.

Selain itu, rencana pembentukan BUMD untuk KEK MBTK masih dalam proses inventarisir antara aset Pemkab Kutim dan Pemprov Kaltim. Pemkab Kutim telah melakukan penilaian aset milik daerah, sementara hasil penilaian tersebut nantinya akan menjadi dasar pembagian saham antara Pemkab dan Pemprov untuk dimasukkan dalam BUMD.

“Apresial penilaian terhadap aset tersebut, nanti hasil penilaian itu yang akan menjadi bahan pembagian sahamnya Pemkab berapa, Pemprov berapa yang dimasukkan dalam BUMD,” jelas Darsafani.

Perkembangan KEK MBTK menunjukkan potensi yang besar bagi Kutai Timur, namun tingkat realisasi investasi masih terbatas, menunggu keputusan perusahaan dan mekanisme pembentukan BUMD yang jelas sebagai penopang keberlanjutan investasi di kawasan ini. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com