Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram di Jakarta, Apa Penyebabnya?

JAKARTA – Dalam beberapa pekan terakhir, warga Jakarta merasakan kesulitan dalam memperoleh gas elpiji 3 kilogram. Solihin, salah seorang pedagang gas elpiji di Jakarta, mengungkapkan bahwa pasokan gas yang ia terima kini jauh berkurang dibandingkan sebelumnya.

“Sudah lebih dari seminggu ini susah dapat gas. Biasanya saya dapat 20 tabung, sekarang cuma 10 tabung. Itu pun cepat habis dan harus berebutan dengan pedagang gas lainnya,” ujar Solihin.

Keadaan ini semakin rumit dengan adanya kebijakan pembelian gas menggunakan KTP, yang menurutnya sering menambah keluhan. Meski warga sudah menunjukkan KTP, pasokan gas yang terbatas tetap membuat mereka tidak kebagian.

Solihin menambahkan, “Kadang warga protes karena sudah kasih KTP, tapi gasnya tetap tidak kebagian karena pasokan yang datang sedikit. Langsung habis.”

Keadaan ini mencerminkan tingginya permintaan gas elpiji di tengah kelangkaan yang terjadi belakangan ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kilogram disebabkan oleh pengurangan kuota gas bersubsidi yang ditetapkan pada tahun 2025. Pengurangan tersebut mencapai 1,6 persen dibandingkan dengan kuota yang ditetapkan pada tahun 2024.

“Dikarenakan usulan kuota elpiji subsidi untuk di Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran elpiji di 2024, ada pengurangan sekitar 1,6 persen,” jelas Hari.

Kuota elpiji untuk Jakarta pada tahun 2025 tercatat sebesar 407.555 metrik ton (MT), sementara realisasi penyaluran elpiji di 2024 mencapai 414.134 MT.

Selain pengurangan kuota, faktor lain yang memperburuk kelangkaan ini adalah hambatan distribusi akibat libur nasional. Hari mengungkapkan bahwa pada tanggal merah, seperti Rabu (29/01/2025), penyaluran gas hanya dilakukan dengan mengambil 50 persen dari alokasi minggu sebelumnya.

“Kesimpulan berdasarkan pengecekan di lapangan, penyaluran di Kota Jakarta hingga saat ini masih terpantau cukup. Namun, memang berdasarkan pengamatan di lapangan, permintaan sedang tinggi,” tambah Hari.

Untuk mengatasi masalah kelangkaan ini, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah dengan menambah pasokan gas pada tanggal-tanggal tertentu.

Misalnya, pada 1 Januari 2025, pemerintah menyalurkan 233.040 tabung gas dengan menarik 50 persen dari alokasi yang sebelumnya dijadwalkan pada 3 Januari 2025. Langkah serupa juga dilakukan pada tanggal 27 Januari 2025, dengan menyalurkan tambahan 329.040 tabung gas.

Pada Rabu, 29 Januari 2025, pemerintah kembali menyalurkan 244.960 tabung gas elpiji, yang mencakup penarikan 50 persen dari alokasi tanggal 22 hingga 24 Januari serta tambahan fakultatif sebanyak 36.880 tabung.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat menjaga kestabilan pasokan gas elpiji 3 kilogram di Jakarta, agar kebutuhan masyarakat tetap tercukupi.

Namun demikian, meskipun langkah-langkah penanggulangan kelangkaan gas ini terus dilakukan, tingginya permintaan yang belum sepenuhnya diimbangi dengan pasokan yang mencukupi masih menjadi tantangan.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam penggunaan gas elpiji subsidi agar distribusi tetap merata dan sesuai kebutuhan. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X