TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan terus menggencarkan berbagai upaya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Salah satu terobosan yang tengah dikembangkan adalah penerapan Smart Green House, sebuah bangunan pertanian modern yang memanfaatkan teknologi otomatisasi untuk memantau dan mengendalikan kondisi lingkungan pertanian secara real time.
Smart Green House dirancang untuk menciptakan lingkungan optimal bagi pertumbuhan tanaman sepanjang tahun. Sistem ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung efisiensi sumber daya serta ketahanan pangan berbasis teknologi.
Salah satu kelompok tani yang mulai mengadopsi sistem ini adalah Kelompok Tani Tunas Mekar, yang berlokasi di Jalan Pangeran Aji Iskandar RT 14, Kelurahan Juata Laut, Kota Tarakan. Pada tahap awal, kelompok ini telah menanam bibit cabai sebagai bagian dari uji coba pemanfaatan teknologi tersebut.
“Ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian berbasis teknologi. Digitalisasi sektor pertanian juga berperan dalam pengendalian laju inflasi, khususnya pada komoditas hortikultura, seperti cabai yang kerap menjadi penyumbang utama inflasi musiman di Kota Tarakan,” terang Ibnu Saud, Jumat (25/7).
Lebih lanjut, Ibnu Saud menjelaskan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari sinergi yang telah terjalin dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Kolaborasi tersebut mencerminkan komitmen bersama antara pemerintah dan pelaku pertanian dalam memperkuat ekosistem pangan daerah. Ia berharap, inisiatif yang dilakukan oleh Kelompok Tani Tunas Mekar dapat menjadi percontohan bagi kelompok tani lain di Tarakan.
Smart Green House yang digunakan telah dilengkapi dengan beragam sensor canggih yang mampu mengukur suhu, kelembaban, intensitas cahaya, serta pH tanah. Semua data tersebut terhubung dengan sistem kontrol terpusat yang mampu mengatur berbagai parameter lingkungan secara otomatis, seperti irigasi, pencahayaan, dan pengendalian suhu, sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Secara teori, sistem ini diyakini mampu meningkatkan produktivitas pertanian karena gangguan seperti hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan secara lebih terukur dan efisien. Namun, karena teknologi ini masih tergolong baru di Tarakan, pendampingan dari dinas pertanian dinilai sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasinya.
Melalui pemanfaatan teknologi seperti ini, Pemerintah Kota Tarakan berharap dapat mendorong sektor pertanian yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman, sekaligus menjawab tantangan ketersediaan pangan dan pengendalian inflasi di daerah. []
Redaksi10
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan