SUMATERA SELATAN — Kasus kematian seorang pria di sebuah hotel kembali mencuat, menyisakan banyak tanda tanya tentang lemahnya sistem pengawasan dan keamanan di tempat penginapan. Seorang tamu hotel ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tanpa busana di kamar mandi sebuah hotel di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, pada Jumat (24/10/2025) siang.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden misterius di hotel yang kerap kali berakhir tanpa kejelasan penyebab kematian. Korban, diketahui bernama Angga Akbar (28), warga Jalan Bangka, Kelurahan Lubuklinggau Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Barat II. Tubuhnya ditemukan dalam posisi mengenaskan sekitar pukul 13.00 WIB.
Kapolsek Lubuklinggau Timur, AKP Rodiman, membenarkan penemuan tersebut. “Kita dapat laporan dari Kanit Intel Polsek Lubuklinggau Timur bahwa di Hotel Burza ada tamunya yang meninggal di dalam kamar mandi. Saat kami menuju ke hotel, ternyata benar, korban ditemukan sudah tidak bernyawa (tanpa busana). Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Polisi telah mengevakuasi jenazah untuk dilakukan visum. Namun, hingga kini belum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Nanti akan dilakukan visum, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Rodiman.
Meskipun pihak kepolisian bergerak cepat, publik menyoroti lemahnya pengawasan hotel terhadap aktivitas tamu, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan privasi. Banyak yang menilai bahwa kasus seperti ini seharusnya tidak lagi terulang jika sistem keamanan hotel lebih ketat dan pengelola bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan tamu selama menginap.
Kematian misterius di kamar hotel bukan peristiwa baru di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa kerap berulang mulai dari dugaan overdosis, perselingkuhan berujung maut, hingga praktik ilegal yang berujung petaka. Namun, jarang ada kejelasan akhir dari setiap penyelidikan.
Pihak kepolisian diharapkan dapat bekerja lebih transparan dalam mengungkap penyebab kematian Angga Akbar agar tidak memunculkan spekulasi liar publik. Dalam situasi seperti ini, transparansi menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum.
Kasus di Lubuklinggau ini menjadi pengingat bahwa tempat yang dianggap aman sekalipun seperti hotel bisa menjadi lokasi tragedi jika pengelola tidak memperketat pengawasan. Pertanyaan besarnya kini bukan hanya bagaimana pria itu meninggal, tetapi juga bagaimana hotel sebesar itu bisa kecolongan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan