Kena Denda Rp84 Juta karena Peluk Kanselir Scholz

BERLIN – Seorang pria asal Jerman dijatuhi denda sebesar USD5.100 atau sekitar Rp84 juta setelah berhasil menyelinap ke dalam iring-iringan kendaraan Kanselir Olaf Scholz dan memeluk pemimpin Jerman itu di landasan pacu Bandara Frankfurt. Aksi tak biasa ini terjadi pada Mei 2023, usai Scholz kembali dari peringatan 25 tahun Bank Sentral Eropa di Frankfurt.

Identitas pelaku tidak diungkap oleh otoritas setempat. Pria tersebut diketahui mengendarai mobil Audi berwarna gelap dan bergabung tanpa izin ke dalam rombongan kendaraan resmi kanselir. Saat rombongan tiba di bandara, ia turun dari mobil, berjalan ke arah Scholz, berjabat tangan, dan memeluknya di tengah pengamanan ketat.

Ia kemudian langsung diamankan oleh aparat kepolisian. Dalam proses hukum yang berjalan, pria itu mengklaim bahwa dirinya tidak sengaja masuk ke dalam konvoi. Ia mengaku sedang berada dalam pengaruh narkotika, yakni kokain, setelah berpesta selama dua hari berturut-turut.

Pengadilan memutuskan pria itu bersalah karena mengemudi di bawah pengaruh obat-obatan terlarang dan melakukan pelanggaran terhadap protokol keamanan. Selain dikenai denda, ia juga dijatuhi sanksi pencabutan surat izin mengemudi (SIM) selama dua setengah tahun.

Terkait insiden tersebut, Olaf Scholz merespons dengan tenang. “Orang-orang yang menyapa dan menyentuh saya bukanlah sesuatu yang secara khusus memengaruhi saya. Itu sangat normal dan saya juga tidak menganggap situasi ini dramatis,” ujar Scholz, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Kamis (17/04/2025).

Juru bicara Kanselir, Wolfgang Buechner, menegaskan bahwa Scholz “tidak merasa terancam pada saat apa pun.” Meski demikian, kejadian ini menimbulkan keprihatinan publik, terutama terkait lemahnya sistem keamanan terhadap pejabat negara di tengah meningkatnya insiden kekerasan terhadap politisi di Jerman.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah serangan terhadap tokoh politik Jerman telah terjadi. Pada 2024, Franziska Giffey, Menteri Ekonomi Berlin, dipukul oleh seseorang di sebuah perpustakaan. Di tahun yang sama, anggota Parlemen Eropa Matthias Ecke diserang sekelompok remaja saat memasang poster kampanye. Politikus Partai Hijau, Yvonne Mosler, bahkan mengalami pelecehan secara verbal dan diludahi oleh orang yang lewat di jalan.

Peristiwa ini kembali membuka diskusi mengenai perlunya peningkatan sistem pengamanan bagi pejabat publik, sekaligus menjadi refleksi atas ancaman yang kini makin nyata terhadap demokrasi dan keselamatan para pemangku kebijakan di Jerman. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com