Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PARIS – Naiknya permukaan air laut diperkirakan akan menjadi tantangan besar bagi ketahanan manusia pada paruh kedua abad ke-21 dan masa-masa selanjutnya, bahkan jika dunia berhasil membatasi pemanasan global pada target ambisius 1,5 derajat Celsius. Hal itu disampaikan para peneliti dalam laporan terbaru yang dirilis pada Selasa (20/5).
Dalam tiga dekade terakhir, laju kenaikan permukaan laut secara global telah mengalami percepatan yang signifikan. Berdasarkan tren saat ini, para ilmuwan memperkirakan laju tersebut akan kembali meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2100, mencapai sekitar 1 sentimeter per tahun.
“Membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius akan menjadi pencapaian besar dan menghindari banyak dampak iklim yang mengerikan,” ujar Chris Stokes, profesor dari Universitas Durham, Inggris, yang juga merupakan penulis utama studi ini, kepada Media.
Namun, ia mengingatkan bahwa sekalipun target itu tercapai, permukaan laut tetap diprediksi akan naik ke tingkat yang sangat menantang untuk diatasi. Kenaikan ini dipandang tak terelakkan dan memerlukan kesiapan yang luar biasa dalam hal infrastruktur serta kebijakan adaptasi iklim.
Sebuah studi sebelumnya menunjukkan bahwa jika tidak dilakukan tindakan perlindungan seperti pembangunan tanggul laut, maka kenaikan muka air laut setinggi 20 sentimeter pada 2050 bisa menyebabkan kerugian banjir global mencapai sekitar 1 triliun dolar Amerika Serikat per tahun, khususnya di 136 kota pesisir terbesar dunia.
Para ilmuwan mengidentifikasi bahwa penyebab utama naiknya permukaan laut adalah mencairnya lapisan es di kutub dan gletser pegunungan, ditambah pemanasan lautan yang semakin meluas. Laut menyerap lebih dari 90 persen kelebihan panas akibat perubahan iklim, memperparah kondisi tersebut.
Dalam jurnal Communications Earth & Environment, Stokes dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa rata-rata suhu permukaan Bumi selama dua dekade terakhir telah mencapai 1,2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Kenaikan suhu ini saja dinilai sudah cukup untuk memicu peningkatan permukaan laut hingga beberapa meter dalam kurun waktu beberapa abad mendatang.
Para peneliti menyerukan aksi mitigasi yang serius dan berkelanjutan, tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk membangun ketahanan jangka panjang terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari, termasuk ancaman dari laut yang terus meninggi. []
Redaksi11
