Kepala Korban Penganiayaan di Loksado Ditemukan di HST

HULU SUNGAI SELATAN – Korban dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian di Desa Ulang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), akhirnya berhasil diidentifikasi secara lengkap. Kepala Jumaidi (40), yang sebelumnya hilang setelah insiden penganiayaan brutal, ditemukan pada Selasa siang (03/06/2025) oleh tim gabungan dari Kepolisian Resor HSS dan Kepolisian Resor Hulu Sungai Tengah (HST).

Penemuan bagian tubuh korban yang hilang itu terjadi di kawasan hutan Dusun Kumuh, Kecamatan Haruyan, Kabupaten HST, sekitar pukul 12.00 WITA. Setelah berhasil dievakuasi, kepala korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman.

Kapolres HSS, AKBP Muhammad Yakin Rusdi, membenarkan informasi tersebut. “Sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan dilakukan proses pemakaman sekitar pukul 16.30 WITA,” ujar Kapolres saat dikonfirmasi.

Kepala Desa Ulang, Stepanus, juga membenarkan penemuan organ tubuh korban tersebut. Ia mengatakan bahwa kepala Jumaidi ditemukan di bawah sebuah pohon di area hutan Dusun Kumuh. “Betul, ditemukan di Dusun Kumuh, Kecamatan Haruyan, Kabupaten HST. Kepala korban ditemukan di hutan, di bawah pohon,” jelas Stepanus.

Ia menambahkan bahwa proses pemakaman dilaksanakan pada sore hari di hari yang sama, menyusul pemakaman tubuh korban yang telah lebih dahulu dilakukan. Kedua bagian tubuh korban kini telah disatukan dalam satu liang lahat oleh pihak keluarga dan masyarakat setempat.

Sebelumnya, masyarakat Desa Ulang dikejutkan oleh penemuan jasad seorang pria tanpa kepala di tepi sungai pada Sabtu pagi (31/05/2025). Jasad tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Jumaidi, warga setempat yang dilaporkan menjadi korban penganiayaan pada malam sebelumnya.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa peristiwa tersebut merupakan buntut dari bentrokan antarkelompok yang terjadi pada Jumat malam (30/05/2025) sekitar pukul 23.00 WITA. Lokasi kejadian berada di kawasan perbatasan antara Kabupaten HSS dan Kabupaten HST yang selama ini dikenal rawan konflik akibat perselisihan antarwarga dari dua wilayah berbeda.

Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari para saksi guna mengungkap motif serta pelaku dalam peristiwa tragis tersebut. Aparat dari dua wilayah kabupaten terlibat secara aktif dalam penanganan kasus ini demi mencegah eskalasi konflik dan menjaga kondusivitas wilayah. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com