Kerusakan Jalan Sungai Turak HSU Semakin Parah, Turap Kian Miring

HULU SUNGAI UTARA – Jalan Desa Sungai Turak, yang terletak di Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), kini telah dibuka untuk kendaraan roda dua dan empat.

Meski demikian, kendaraan bermuatan masih harus melintas di jalan alternatif yang lebih aman. Kondisi jalan yang ambles semakin memprihatinkan, dan pengguna jalan harus bergantian untuk melewati jalan yang rusak tersebut.

Hasil pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pengguna jalan terpaksa harus berhati-hati dan bergantian ketika melintasi jalan yang mengalami kerusakan cukup parah. Warga sekitar turut berperan aktif dalam membantu mengatur lalu lintas agar pengguna jalan dapat melintas dengan aman.

“Jika tidak dijaga warga, yang melintas bisa kesulitan bergantian, apalagi kalau malam hari,” ungkap Udin, salah satu warga yang ikut menjaga, saat ditemui pada Sabtu (08/02/2025).

Sebelumnya, jalan ini sempat ditutup total karena tergenang air pada puncak musim penghujan, sehingga mengharuskan warga menggunakan jalan alternatif melalui Desa Sungai Turak dan Kecamatan Banjang.

Meskipun akses untuk kendaraan roda dua dan empat telah dibuka kembali, kerusakan parah yang terjadi pada jalan tersebut tetap menjadi perhatian serius.

Selain itu, turap atau dinding penahan longsor yang dibangun pada tahun 2023 untuk mencegah tanah longsor kini menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Turap yang semula dibangun untuk menahan kekuatan tanah semakin miring ke arah Sungai Tabalong, memperburuk keadaan jalan yang sudah ambles. Kedalaman amblesan jalan mencapai 1,5 meter, bahkan pada titik terdalam mencapai hampir 2 meter.

Rencana perbaikan jalan yang ambles ini akan dilakukan pada tahun 2025. Pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) sebelumnya menyebutkan bahwa perbaikan akan dimulai pada awal tahun 2025.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) HSU, Amos Silitonga, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPJN Kalimantan Selatan terkait dengan rencana pembangunan tersebut.

“Beberapa waktu yang lalu, kami telah berkomunikasi dengan BPJN. Awalnya, kontrak pengerjaan jalan di Sungai Turak dijadwalkan dimulai pada awal tahun 2025, namun BPJN menyampaikan bahwa mereka masih berkoordinasi dengan pihak pusat mengingat adanya refocusing anggaran,” ujar Amos Silitonga.

Dengan kondisi jalan yang semakin memburuk, warga dan pengendara berharap agar perbaikan segera dilakukan agar akses transportasi di wilayah tersebut dapat kembali normal dan aman. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com