Kerusakan Runway Bandara Juwata Tarakan Ganggu Penerbangan

TARAKAN – Komisi III DPRD Tarakan mengungkapkan keprihatinan terkait dugaan kerusakan landasan pacu atau runway di Bandara Juwata Tarakan yang belakangan ini menjadi sorotan. Kerusakan tersebut berdampak langsung pada operasional penerbangan, salah satunya terjadi pada pesawat Super Air Jet rute Tarakan-Balikpapan yang gagal lepas landas pada sore hari dan akhirnya penerbangannya tertunda hingga malam.

Ketua Komisi III DPRD Tarakan, Randy Ramadhana Erdian, menyatakan pihaknya sudah menerima berbagai informasi terkait kondisi landasan pacu Bandara Juwata, meskipun sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah kerusakan berupa retakan pada aspal atau lubang. “Kita mendengar dan juga melihat bahwa ada berita mengenai kerusakan di landasan pacu Bandara kita. Secara spesifik kita belum mengetahui titik permasalahannya, apakah itu retakan pada aspal atau lubang,” ujarnya pada Selasa (3/6/2025).

Randy mengungkapkan kekhawatirannya karena Bandara Juwata merupakan akses vital bagi masyarakat Tarakan dan Kalimantan Utara secara umum. Oleh sebab itu, gangguan pada landasan pacu tentu memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat yang mengandalkan transportasi udara. “Kita sangat bergantung pada transportasi udara di kota Tarakan. Ketika terjadi kendala, dampaknya langsung dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa itu menegaskan pentingnya deteksi dini terhadap kerusakan infrastruktur terutama landasan pacu agar dapat segera diatasi sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar. Meskipun Komisi III DPRD Tarakan belum melakukan koordinasi secara langsung dengan pihak pengelola bandara, Randy menyampaikan rencana kunjungan untuk menjalin komunikasi dan mendapatkan penjelasan, khususnya karena ada pergantian kepala bandara baru. “Kami ingin silaturahmi sekaligus mendapat penjelasan langsung, apalagi informasinya ada pergantian kepala bandara baru,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Airport Manager Lion Group Station Tarakan, Faikar Musanti, menjelaskan bahwa penundaan penerbangan dilakukan karena adanya indikasi kerusakan di landasan pacu yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. “Jika kami memaksakan take off saat itu, risikonya terlalu besar. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” tegas Faikar.

Faikar menambahkan, keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan teknis yang matang demi keselamatan semua pihak. Sebagai bentuk tanggung jawab dan pelayanan, maskapai juga memberikan kompensasi berupa snack kepada penumpang sesuai ketentuan yang berlaku. “Kami sudah berikan snack sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tuturnya.

Meski sempat tertunda, penerbangan Super Air Jet dengan kode IU 693 akhirnya berhasil lepas landas dan mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, pada pukul 21.35 WITA. Kejadian ini menjadi perhatian penting agar pengelola bandara dapat segera menuntaskan perbaikan runway demi kelancaran dan keselamatan penerbangan di masa mendatang. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X