Ketahuan Kamera, Turis Malaysia Rusak Bambu Ikonik Jepang

KYOTO — Ulah tak terpuji turis asing kembali bikin geger Jepang. Seorang wisatawan asal Malaysia terekam kamera sedang mencorat-coret batang bambu di Hutan Bambu Arashiyama, salah satu destinasi paling ikonik di Kyoto. Aksi tak terpuji itu terjadi di tengah siaran langsung program berita NEWS 23, dan langsung ditegur oleh reporter Jepang di lokasi.

Rekaman insiden itu kemudian menyebar luas di media sosial setelah diunggah oleh akun @charlotte_jpnews21 di platform Thread. Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat seorang pria menggores huruf “M” di batang bambu menggunakan batu, sementara rekan-rekannya berdiri santai di sekitarnya. Reporter yang tengah meliput di lokasi langsung menghampiri dan menegur mereka. “Apakah Anda tahu bahwa Anda tidak boleh merusak bambu?” tanya sang reporter.

Salah satu wisatawan yang diduga berasal dari Malaysia itu menjawab singkat, “Kami tidak tahu,” sebelum kamera menyorot batang bambu yang telah rusak.

Insiden ini sontak memicu amarah publik Jepang. Warga dan netizen ramai mengecam tindakan vandalisme tersebut, apalagi lokasi itu merupakan kawasan konservasi alam sekaligus warisan budaya yang dijaga ketat. Banyak warganet menilai perbuatan tersebut sebagai bentuk kurangnya rasa hormat terhadap budaya dan lingkungan Jepang.

Menurut unggahan @charlotte_jpnews21, lebih dari 350 batang bambu di Hutan Arashiyama kini mengalami kerusakan akibat coretan turis dari berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, jika dihitung dengan luka kecil pada batang, jumlahnya bisa jauh lebih besar.

“Kerusakannya parah. Lebih dari 350 batang bambu terdampak, dan jika termasuk kerusakan kecil, total dampaknya sulit diukur. Bambu yang sudah terlalu lemah akan ditebang demi keamanan,” tulis laporan tersebut.

Pemerintah Kyoto dilaporkan tengah menyiapkan langkah tegas, termasuk menebang bambu yang rapuh untuk mencegah risiko roboh di jalur wisata utama Bamboo Grove Path. Selain itu, mereka juga berencana memasang papan peringatan berbahasa asing dan memperketat pengawasan bagi wisatawan.

Kasus ini menambah daftar panjang aksi vandalisme di lokasi wisata Jepang yang kerap dilakukan turis asing. Tahun lalu, seorang pengunjung juga tertangkap menulis namanya di tembok Kuil Toshodaiji, yang kemudian berujung pada denda dan deportasi.

Masyarakat Jepang kini menyerukan agar wisatawan asing lebih menghargai situs bersejarah dan alam setempat, bukan hanya datang untuk berfoto. “Datanglah untuk menikmati keindahan, bukan meninggalkan jejak kerusakan,” tulis salah satu komentar viral dari warga Kyoto di media sosial. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com