Ketegangan Memanas, Venezuela Patroli Laut Lawan Kehadiran Militer AS

CARACAS – Pemerintah Venezuela mengerahkan kapal perang dan drone dalam jumlah besar untuk berpatroli di sepanjang garis pantai mereka sebagai tanggapan atas kehadiran tiga kapal perusak milik Amerika Serikat yang mendekati wilayah Karibia. Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, melalui sebuah video yang beredar di media sosial, menyebutkan pengerahan itu termasuk penggunaan drone dalam jumlah “signifikan” serta patroli laut di perairan utara yang diklaim masih menjadi wilayah teritorial Venezuela.

Langkah ini dilakukan di tengah hubungan Caracas dan Washington yang kembali memanas. Pemerintahan Amerika Serikat pekan lalu mengirim tiga kapal perang dan 4.000 marinir dengan alasan memperketat operasi melawan perdagangan narkoba. Washington menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang masih diburu oleh otoritas AS, memiliki kendali terhadap jaringan narkoba besar di negaranya.

Pada Selasa (26/08/2025), seorang sumber di AS mengatakan kepada AFP bahwa Presiden Donald Trump juga menugaskan dua kapal tambahan ke Karibia untuk memperluas operasi tersebut. Dua kapal itu adalah kapal penjelajah berpeluru kendali USS Erie serta kapal selam bertenaga nuklir USS Newport News yang dijadwalkan tiba pekan depan.

Meski pengerahan militer dari kedua belah pihak meningkat, sejumlah pengamat menilai kemungkinan terjadinya invasi langsung atau serangan militer Amerika Serikat terhadap Venezuela masih kecil. Bagi sebagian warga Venezuela, kehadiran kapal perang AS dianggap lebih sebagai gertakan politik ketimbang ancaman nyata.

Maduro sendiri tetap bertahan meski menghadapi tekanan internasional. Pemilu Juli 2024 yang diklaim memberinya masa jabatan ketiga berlangsung di tengah tuduhan kecurangan dan represi terhadap oposisi. Tekanan maksimum yang pernah diterapkan Trump sejak masa kepresidenannya pada 2017–2021, termasuk embargo minyak yang hingga kini belum dicabut, juga tidak berhasil menggulingkan Maduro.

“Saya pikir apa yang kita lihat saat ini adalah upaya untuk menciptakan kegelisahan di lingkaran pemerintahan dan memaksa Maduro bernegosiasi,” kata analis International Crisis Group, Phil Gunson, kepada AFP.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com