KOTAWARINGIN TIMUR – Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir memicu banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim, Rimbun, yang menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat sekaligus kesiapsiagaan pemerintah daerah.
Dalam pernyataannya, Rimbun mengimbau warga yang tinggal di kawasan rawan, khususnya bantaran dan pinggiran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan. Ia menekankan agar masyarakat tidak menunda upaya penyelamatan diri ketika curah hujan tinggi mengguyur wilayah mereka.
“Tetap waspada, dan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, lebih baik segera mengungsi ke daerah yang aman,” ujar Rimbun, Jumat (26/09/2025).
Menurutnya, bencana banjir bukan sekadar menyebabkan kerugian material, tetapi juga berpotensi mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, ia meminta warga untuk tidak mengabaikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh aparat, serta menyiapkan langkah evakuasi yang tepat jika situasi memburuk.
Rimbun juga mengingatkan bahwa musim hujan membawa risiko lain di luar banjir. Penyakit menular, seperti demam berdarah dengue (DBD), gatal-gatal, hingga infeksi kulit, kerap bermunculan pada periode ini. “Musim hujan tidak hanya membawa ancaman banjir, tetapi juga berpotensi memicu penyebaran penyakit, seperti gatal-gatal, demam berdarah dengue (DBD), dan penyakit lainnya yang biasa muncul di musim penghujan,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menekankan, peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam upaya mitigasi. Ia mendorong adanya pemantauan debit air sungai secara rutin, terutama di wilayah yang hampir setiap tahun menjadi langganan banjir. Dengan pemantauan yang baik, langkah antisipasi bisa dilakukan lebih cepat sebelum banjir meluas.
“Kesiapsiagaan harus menjadi prioritas bersama, baik dari masyarakat maupun aparat pemerintah. Dengan begitu, dampak banjir bisa diminimalisir dan keselamatan warga tetap terjaga,” tegas Rimbun.
Selain itu, ia menilai edukasi masyarakat tentang cara menghadapi banjir harus terus diperkuat. Menurutnya, banyak warga yang belum memiliki pengetahuan cukup mengenai langkah darurat yang perlu diambil ketika bencana melanda. Edukasi mengenai jalur evakuasi, pengamanan dokumen dan barang penting, serta menjaga kebersihan lingkungan pascabanjir dinilai krusial untuk mencegah munculnya penyakit.
“Edukasi semacam ini penting. Masyarakat harus paham jalur evakuasi, cara mengamankan barang-barang penting, dan langkah menjaga kebersihan lingkungan pasca banjir untuk mencegah timbulnya penyakit menular,” ungkapnya.
Dengan situasi yang masih berpotensi memburuk hingga puncak musim hujan, DPRD Kotim berharap ada koordinasi lintas sektor yang lebih kuat. Rimbun meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas kesehatan, serta aparat kecamatan dan desa bersinergi agar masyarakat yang terdampak tidak dibiarkan menghadapi bencana seorang diri.
Peringatan dari Ketua DPRD ini sekaligus menjadi alarm bagi pemerintah daerah agar memperkuat sistem mitigasi bencana. Langkah yang terencana dan terkoordinasi diyakini dapat meminimalisir risiko, baik dari segi korban jiwa maupun dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan banjir. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan