TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan penyelidikan menyeluruh terkait ledakan dahsyat di Pelabuhan Shahid Rajaee, Bandar Abbas, yang telah menewaskan 40 orang dan melukai sekitar 900 warga. Dalam pernyataan resminya, Khamenei menyebut insiden Sabtu (26/04/2025) lalu sebagai peristiwa “memilukan” yang menimbulkan kesedihan mendalam bagi bangsa Iran.
“Semua pejabat harus bertanggung jawab untuk mencegah tragedi semacam ini,” tegas Khamenei seperti dikutip Anadolu Agency, sembari memerintahkan aparat keamanan dan peradilan mengungkap penyebab ledakan. Pemerintah Iran melalui Menteri Dalam Negeri telah membentuk tim khusus untuk memimpin penyelidikan di lokasi, sekaligus mengutuk aksi saling menyalahkan di antara berbagai pihak.
Data terbaru menunjukkan dari total korban luka, 700 orang telah dipulangkan setelah mendapat perawatan darurat, sementara puluhan lainnya dengan luka bakar serius masih menjalani perawatan intensif. Awan hitam beracun dari kebakaran yang belum sepenuhnya padam memaksa otoritas setempat menutup sekolah dan perkantoran di Bandar Abbas. Kementerian Kesehatan mengimbau warga tetap di rumah dan menggunakan masker pelindung.
Sebagai pelabuhan strategis di Selat Hormuz, Shahid Rajaee memegang peran vital dalam perdagangan Iran. Pemerintah menepis spekulasi keterlibatan bahan militer, menyatakan insiden berasal dari kebakaran di gudang bahan kimia. Iran menetapkan hari berkabung nasional pada Senin (28/04/2025), dengan tambahan dua hari berkabung di Provinsi Hormozgan, sementara berbagai negara telah menyatakan siap memberikan bantuan kemanusiaan.
Upaya pemadaman dan identifikasi korban masih terus berlangsung di tengah kekhawatiran dampak lingkungan dari bahan kimia yang terbakar. Pemerintah berjanji akan menindak tegas setiap kelalaian maupun unsur kesengajaan yang terungkap dalam penyelidikan. []
Redaksi11