KM Lambelu Dikerubungi Penumpang, Diskon Tiket Bikin Trafik Meledak

TARAKAN – Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan yang memberikan potongan harga tiket hingga 50 persen untuk kapal laut milik PT Pelni disambut antusias masyarakat. Tiket kapal dengan tarif lebih terjangkau langsung diserbu calon penumpang, menyebabkan lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang di Pelabuhan Tarakan.

Kepala PT Pelni (Persero) Cabang Tarakan, Ferdy Ronny Masengi, mengungkapkan bahwa kebijakan diskon tersebut mulai diberlakukan sejak 5 Juni 2025. Potongan tarif sebesar 50 persen itu tidak termasuk biaya asuransi dan retribusi masuk pelabuhan. Kebijakan ini merupakan bagian dari program stimulus pemerintah pusat untuk mendukung pergerakan ekonomi nasional, terutama di wilayah kepulauan dan perbatasan. “Kebijakan ini sudah berjalan sejak 5 Juni kemarin. PT Pelni telah memberlakukan diskon harga tiket sebesar 50 persen di luar asuransi dan pas masuk pelabuhan bagi penumpang. Diskon ini merujuk pada kebijakan pemerintah pusat, yang memberikan stimulan yaitu untuk mendukung perekonomian nasional khususnya di daerah,” ujar Ferdy, Minggu (15/6/2025).

Tak hanya membantu masyarakat, potongan harga juga dinilai sangat membantu pelaku usaha yang menggunakan kapal sebagai sarana pengiriman barang antarpulau. Sebagai contoh, tarif dari Tarakan ke Makassar yang semula Rp503 ribu kini turun menjadi hanya Rp267 ribu. Kebijakan ini berlaku di seluruh kapal Pelni hingga 31 Juni 2025.

Menurut Ferdy, pemesanan tiket dapat dilakukan melalui aplikasi resmi Pelni, outlet mitra, atau langsung di kantor cabang Pelni Tarakan.

Saat ini, hanya KM Lambelu yang melayani rute dari Tarakan lantaran KM Bukit Siguntang tengah menjalani proses docking (perbaikan rutin tahunan). KM Lambelu melayani rute Tarakan, Nunukan, Pantoloan, Balikpapan, Makassar, hingga Maumere. Dengan hanya satu armada yang beroperasi, jadwal pelayaran dilakukan secara bergantian untuk menghindari lonjakan penumpang berlebih. “Rutenya dari Tarakan, Nunukan, Pantoloan, Balikpapan, Makassar, sampai ke Maumere. Pemberlakuan tripnya ini selang seling, karena hanya ada 1 kapal yang beroperasi. Kalau jedanya terlalu lama pasti akan menumpuk penumpangnya,” jelasnya.

Ferdy menambahkan, dalam kondisi normal, jumlah penumpang rata-rata mencapai 500 orang per keberangkatan. Namun, sejak diberlakukan diskon dan dengan hanya satu kapal yang tersedia, jumlah penumpang meningkat drastis menjadi sekitar 1.600 orang dalam satu kali perjalanan.

“Dalam seminggu ada 2 kali kapal, namun sekarang hanya 1 kali karena sedang docking atau perbaikan secara menyeluruh hingga awal Juli 2025. Dalam 1 tahun 1 kali dilakukan docking dengan waktu pengerjaan 21 hari, tetapi bisa mundur karena prosesnya harus mengantre dengan kapal lainnya,” pungkasnya. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X