Kolaborasi Masyarakat dan Aparat, Kunci Wujudkan Mempawah Aman

PONTIANAK – Suasana keakraban tercipta saat jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mempawah berkumpul bersama tokoh masyarakat, pemuka agama, serta perwakilan organisasi kepemudaan dalam kegiatan Ngopi Bareng dan Dialog yang diinisiasi oleh Polres Mempawah, Selasa (16/09/2025).

Kegiatan yang digelar di Aming Coffee, Jalan Daeng Manambon, Kelurahan Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir itu menghadirkan Kapolres Mempawah AKBP Jonathan David Harianthono, Dandim 1201/Mph Letkol Czi Ali Isnaini, serta Wakapolres Kompol Antonius Trias Kuncorojati. Sejumlah tokoh adat, pemuka agama, hingga pimpinan organisasi masyarakat tampak hadir memberikan pandangan.

Lebih dari sekadar acara seremonial, pertemuan ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus wadah komunikasi terbuka antara aparat keamanan dengan masyarakat. Kapolres Mempawah dalam sambutannya menekankan pentingnya kemitraan bersama.

“Melalui forum seperti ini, kami ingin mendengar langsung aspirasi dan masukan dari para tokoh. Kamtibmas yang kondusif bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama,” ujar AKBP Jonathan.

Sejalan dengan itu, Dandim 1201/Mph Letkol Czi Ali Isnaini menyampaikan apresiasinya terhadap forum dialog tersebut. Ia menilai langkah itu akan memperkokoh persatuan sekaligus mempererat hubungan antara TNI, Polri, dan masyarakat.

“TNI dan Polri tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Dengan adanya dialog seperti ini, kita bisa menyamakan langkah menjaga daerah kita tetap aman dan damai,” katanya.

Pernyataan itu sejalan dengan semangat kebersamaan yang terbangun sepanjang pertemuan. Para tokoh masyarakat secara terbuka memberikan dukungan dan menyampaikan komitmen mereka dalam menjaga keharmonisan.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Mempawah, Andrianus, menegaskan pertemuan semacam ini sangat penting karena membuka ruang silaturahmi yang lebih luas.

“Kami dari tokoh adat siap mendukung penuh langkah kepolisian dan TNI dalam menciptakan kondisi yang harmonis di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mempawah, Ustadz Muhardi, mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Kami akan terus mendorong masyarakat agar mengedepankan dialog dan kebersamaan, sehingga potensi konflik bisa dihindari,” ucapnya.

Dialog yang berlangsung hingga pukul 14.00 WIB itu ditandai dengan suasana hangat, diselingi obrolan santai dan canda ringan. Namun, pesan utama yang disampaikan tetap jelas: keamanan dan ketertiban hanya dapat terwujud jika semua pihak terlibat secara aktif.

Kehadiran tokoh adat, tokoh agama, hingga pemuda dalam forum ini menunjukkan adanya kesadaran kolektif bahwa stabilitas sosial adalah kunci bagi pembangunan daerah. Sinergi yang terjalin diharapkan menjadi contoh positif dalam penyelesaian persoalan di tingkat lokal, termasuk potensi konflik sosial yang bisa diminimalisir dengan dialog terbuka.

Selain itu, momentum ini menandai semakin kokohnya kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat sipil. Forum-forum serupa dinilai efektif untuk menjembatani komunikasi sekaligus membangun kepercayaan publik kepada institusi TNI-Polri.

Kegiatan pun berakhir dengan penuh keakraban. Tidak hanya menciptakan suasana aman dan kondusif, tetapi juga memperlihatkan komitmen bersama menjaga Kabupaten Mempawah sebagai daerah yang damai, rukun, dan harmonis. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com