Kolaborasi Pemkab PPU dan UGM Kuatkan Tata Kelola Desa

PENAJAM PASER UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kapasitas aparatur desa melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pelatihan Sekolah Inovasi Desa. Kegiatan yang resmi dibuka Bupati PPU Mudyat Noor ini berlangsung di Hotel Qubika, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (14/09/2025).

Dalam arahannya, Bupati Mudyat menyampaikan bahwa desa memiliki peran vital sebagai garda terdepan pembangunan, terutama dengan hadirnya IKN di wilayah PPU. Menurutnya, keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah desa dalam mengelola program dan potensi lokal.

“Saya berharap Bimtek ini betul-betul dicermati, dipelajari, dan dimanfaatkan. Banyak program pusat yang sebenarnya bisa dikelola desa, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bisa menjadi berkah, tapi juga bisa menjadi bencana jika tidak disikapi dengan bijak,” ujarnya.

Bupati mencontohkan, program MBG dapat menjadi pintu masuk untuk menggerakkan perekonomian desa, mulai dari penyediaan ayam, telur, beras, hingga sayuran. Karena itu, desa diminta menyiapkan strategi agar mampu memenuhi kebutuhan pangan tanpa menimbulkan inflasi akibat lonjakan permintaan. Ia juga menekankan pentingnya peran koperasi desa sebagai penyangga distribusi agar program berjalan lancar dan merata.

Lebih lanjut, Mudyat menegaskan bahwa pembangunan desa harus diarahkan pada kemandirian dan inovasi. Kehadiran IKN menurutnya harus menjadi momentum bagi desa-desa di PPU untuk mengoptimalkan potensi lokal sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan nasional.

“Program Sekolah Inovasi Desa ini menjadi wadah pembelajaran, tempat kepala desa dan perangkat mengasah keterampilan serta memperkuat wawasan. Harapannya, muncul inovasi-inovasi segar yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) yang turut berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Kehadiran perguruan tinggi, kata dia, memberi warna baru dalam pendampingan desa menuju tata kelola yang lebih profesional.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten PPU, Tita Deritayati, menegaskan bahwa program Sekolah Inovasi Desa dilatarbelakangi kebutuhan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa. Menurutnya, kunci keberhasilan pembangunan berawal dari kesadaran masyarakat terhadap potensi yang mereka miliki.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan sekaligus meningkatkan wawasan, pemahaman, pengetahuan, serta keterampilan kepala desa, perangkat desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam menciptakan inovasi unggulan desa yang konkret, berkelanjutan, dan berakar pada potensi lokal,” ujarnya.

Tita menambahkan, dengan kesadaran yang kuat atas potensi ekonomi kerakyatan dan kekayaan sumber daya alam, desa dapat lebih mudah mengidentifikasi permasalahan sekaligus melahirkan solusi kreatif yang berkelanjutan.

Kegiatan Sekolah Inovasi Desa tahun ini diikuti 73 peserta, terdiri dari kepala desa, perangkat desa, pengurus koperasi desa (kopdes), pengurus badan usaha milik desa (BUMDes), anggota BPD, serta pengurus TP PKK desa. Selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 September 2025, para peserta akan mendapatkan berbagai materi yang dirancang untuk memperkuat tata kelola, inovasi, serta kemandirian desa.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten PPU berharap desa-desa dapat lebih siap menghadapi tantangan pembangunan, sekaligus mampu menciptakan inovasi berbasis potensi lokal yang bermanfaat nyata bagi masyarakat. []

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com