KOTAWARINGIN TIMUR – Desa Agung Mulya, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diguncang peristiwa mengenaskan pada Selasa (23/09/2025) siang. Seorang pria berinisial J (28) tega mengakhiri hidup ayah kandungnya, A (50), seorang petani yang tinggal di Jalan Anggur, dengan sebilah parang.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, kejadian bermula ketika korban diduga sedang mengonsumsi minuman keras di rumah. Saat itu hanya ada korban dan anaknya di lokasi. Pertengkaran mulut pun pecah antara keduanya hingga suasana kian memanas.
Dalam kondisi tegang, korban sempat mengambil sebilah parang yang berada di dekat kasur. Melihat ayahnya memegang senjata tajam, J bereaksi cepat dengan merebutnya. Namun, bukannya meredakan situasi, J justru dikuasai emosi hingga menebaskan parang tersebut ke kepala korban sebanyak tiga kali. A langsung terkapar tak bernyawa di tempat.
Tidak lama kemudian, salah satu anak korban yang lain tiba di rumah. Ia sontak terkejut mendapati ayahnya tergeletak bersimbah darah. Kejadian itu segera dilaporkan ke Polsek Antang Kalang.
Sementara itu, J yang sadar akan perbuatannya memilih mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan diri. Ia mengaku telah menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri. Polisi kemudian bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti berupa sebilah parang bergagang kayu berhasil diamankan, sementara jasad korban dibawa untuk keperluan visum.
Kanit Polsek Telaga Antang, M. Zakariansyah, membenarkan adanya kasus pembunuhan tersebut. “Iya betul. Untuk uraian lengkapnya nanti menyusul, masih dalam proses pemeriksaan terhadap pelaku,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (23/9/2025).
Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami motif di balik peristiwa ini. Dugaan awal menyebutkan, perselisihan keluarga yang dipicu konsumsi minuman keras menjadi penyebab utama. Namun, polisi tetap akan menelusuri lebih jauh latar belakang dan pemicu konflik hingga akhirnya menelan korban jiwa.
Warga sekitar menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi yang menimpa keluarga tersebut. Menurut beberapa tetangga, pertengkaran antara korban dan pelaku bukanlah hal baru, meski tak pernah diduga akan berakhir fatal. “Kami kaget sekali, karena meskipun mereka kadang ribut, tidak pernah terpikir akan sampai begini,” ungkap seorang warga setempat.
Kasus ini menyoroti kembali pentingnya penyelesaian masalah keluarga dengan cara damai dan bijak. Faktor emosi yang tidak terkendali, terlebih ketika dipengaruhi alkohol, bisa memicu tindakan yang berujung pada penyesalan seumur hidup.
Pihak kepolisian memastikan akan mengusut kasus ini hingga tuntas. J kini harus menghadapi proses hukum atas perbuatannya yang merenggut nyawa orang tua kandungnya sendiri. Tragedi di Desa Agung Mulya ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat luas agar tidak membiarkan konflik rumah tangga berkembang menjadi kekerasan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan