Kopi Sepeda Keliling: Usaha Kreatif yang Tengah Hits di Kota Tarakan

TARAKAN – Industri perkopian di Kota Tarakan semakin menunjukkan perkembangan yang pesat. Sejumlah coffee shop, kedai kopi, hingga warung kopi (warkop) telah hadir di berbagai sudut kota, memperlihatkan meningkatnya minat masyarakat terhadap konsumsi kopi.

Namun, dalam setahun terakhir, terdapat sebuah inovasi baru yang tengah menggema di dunia bisnis kopi, yaitu tren kopi sepeda keliling.

Fenomena kopi sepeda keliling ini mulai populer di Tarakan sebagai upaya untuk menawarkan konsep usaha yang kreatif, modern, dan praktis.

Konsep ini diyakini mampu memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin menikmati kopi dengan cara yang lebih mudah dijangkau, tanpa harus datang ke kedai atau warung kopi yang tetap membutuhkan waktu dan tempat.

Aldi (21), salah satu pengusaha kopi sepeda merek Sukha, menjelaskan, konsep kopi sepeda ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menikmati kopi secara cepat dan praktis.

“Konsep kopi sepeda ini sebenarnya bertujuan untuk memudahkan orang-orang yang malas keluar rumah atau tidak ingin datang ke kedai. Dengan sistem take away dan lokasi kami yang tersebar, konsumen bisa mendapatkan kopi kapan saja dan di mana saja,” ujarnya saat ditemui pada Rabu (15/01/2025).

Keunikan dari usaha kopi sepeda keliling ini menarik banyak perhatian pebisnis kopi di Tarakan. Selain kemudahan dalam pengelolaan dan modal yang terjangkau, bisnis ini juga memberikan fleksibilitas dalam menentukan lokasi penjualan.

Keuntungan yang didapatkan pun tidak kalah menggiurkan dibandingkan dengan bisnis kafe atau coffee shop tradisional.

Wandi (23), pengusaha kopi sepeda merek La Galigo, mengungkapkan bahwa dalam kondisi cuaca yang mendukung, mereka bisa menjual hingga 50 gelas kopi dalam sehari dengan 8 sepeda yang tersebar di berbagai titik kota.

“Kami sangat bergantung pada cuaca, tapi jika kondisi mendukung, kami bisa menjual sekitar 50 gelas dalam sehari,” kata Wandi.

Semakin berkembangnya bisnis kopi sepeda ini, menjadikan persaingan antar pengusaha kopi semakin sehat. Codet (22), tim produksi kopi sepeda La Galigo, mengungkapkan bahwa meski banyak pesaing yang muncul dengan branding dan konsep serupa, persaingan mereka berfokus pada kualitas rasa kopi, harga yang bersaing, serta pelayanan terbaik kepada pelanggan.

“Kita bersaing di sektor kualitas rasa kopi, harga yang terjangkau, dan pelayanan kepada konsumen,” jelas Codet.

Tidak hanya itu, Codet juga menambahkan bahwa mereka memproduksi biji kopi sendiri karena memiliki mesin roaster. Hal ini semakin meningkatkan kualitas kopi yang mereka tawarkan kepada para pelanggan.

Revolusi dalam bisnis kopi seperti ini diprediksi akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Konsep kopi sepeda keliling ini bukan hanya menjadi alternatif baru bagi para penikmat kopi di Tarakan, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis bagi pecinta kopi di kota-kota lainnya.

Dengan kepraktisan dan inovasi yang ditawarkan, bisnis kopi sepeda keliling berpotensi menjadi pilihan populer bagi banyak kalangan. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com