Kor Nain, Wajah Keji di Balik Kematian Mirawati

LAMANDAU – Nama Kor Nain alias Kor kini menjadi simbol kebiadaban. Di balik wajah biasa pria ini, tersimpan sisi gelap yang merenggut nyawa seorang mahasiswi muda bernama Mirawati, warga Kayong Utara, Kalimantan Barat. Pelariannya yang menegangkan berakhir tragis setelah diburu lintas provinsi dan akhirnya dilumpuhkan polisi di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.

“Benar, pelaku sudah diamankan. Anggota masih di lapangan, mohon bersabar,” kata Kapolres Lamandau AKBP Joko Handono melalui Kasatreskrim AKP Jhon Digul Manra, Selasa (28/10/2025).

Tersangka ditangkap di tepi Jalan Trans Kalimantan, dekat simpang Sukamara. Namun, saat hendak diamankan, Kor justru berusaha kabur. Petugas tak tinggal diam dan mengambil langkah tegas satu tembakan terukur pun dilepaskan. Dor! Timah panas itu melumpuhkan pelaku tanpa sempat ia melangkah lebih jauh. Ia segera dibawa ke RSUD Lamandau untuk menjalani perawatan medis sebelum diserahkan kepada Unit Resmob Polres Kayong Utara.

Kisah tragis ini bermula pada Sabtu, 6 September 2025, ketika Mirawati ditemukan tak bernyawa di rumah dinas karyawan PT Cipta Usaha Sejati (CUS), Dusun Pangkalan Tawak, Kecamatan Simpang Hilir. Tubuhnya penuh luka tusuk di bagian leher, dada, tangan, dan paha. Kejadian itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Kayong Utara yang mengenal korban sebagai sosok mahasiswi rajin dan berprestasi.

Dari hasil penyelidikan, Kor Nain diduga menggunakan senjata tajam untuk menghabisi nyawa korban, sebelum membawa kabur motor Honda Vario dan dua ponsel milik Mirawati. Polisi menyimpulkan motif kuat pembunuhan itu adalah pencurian disertai kekerasan, sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Namun tindakan keji ini bukan sekadar tindak kriminal biasa. Aksi pelaku mencerminkan wajah kejam manusia yang kehilangan nurani. Tak hanya merampas harta, Kor juga memusnahkan masa depan seorang perempuan muda yang tengah meniti cita-cita.

Selama lebih dari sepekan, tim gabungan lintas provinsi melibatkan Jatanras Polda Kalteng, Satbrimob Lamandau, Resmob Kobar, Resmob Kayong Utara, dan Satreskrim Polres Lamandau memburu pelaku yang sempat berpindah-pindah lokasi. Jejaknya mulai terendus setelah warga melaporkan kehilangan motor Honda Verza di kawasan Pertashop Km 8, Lamandau. Dari lokasi itu, polisi menemukan pisau dapur dan sejumlah barang pribadi pelaku di area kebun sawit.

Upaya pengejaran pun memuncak pada Selasa pagi (28/10/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Kor terlihat duduk di pinggir jalan, berpura-pura tenang, sebelum akhirnya mencoba kabur ke arah kebun sawit. Tak ingin kehilangan target, polisi langsung mengejar dan menembak pelaku hingga tersungkur.

Penangkapan Kor Nain menjadi akhir dari pelarian seorang pembunuh, namun bukan akhir dari duka keluarga korban. Di balik keberhasilan aparat, publik kembali diingatkan tentang bahaya laten kekerasan terhadap perempuan yang terus berulang tanpa perubahan berarti.

Kor Nain kini memang ditangkap, tapi wajah kejinya menjadi cermin kegagalan moral dan empati dalam masyarakat. Ia bukan hanya pelaku pembunuhan, melainkan gambaran nyata bagaimana kejahatan bisa tumbuh dari manusia tanpa hati nurani. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com