KUBU RAYA- Setelah hampir tiga pekan dinyatakan hilang akibat kecelakaan speedboat di perairan Padang Tikar, jasad salah satu korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di Pantai Desa Sungai Jawi, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, pada Rabu (07/05/2025) sekitar pukul 14.20 WIB. Penemuan ini mengakhiri penantian panjang keluarga Zwagery Andi Stepanus, warga Kecamatan Pontianak Barat, yang hilang sejak insiden tenggelamnya speedboat pada 17 April 2025 lalu.
Jasad korban ditemukan oleh seorang warga setempat bernama Kamarulloh (32), seorang petani asal Dusun Sepakat, yang sedang mencari madu di sekitar pantai. Kapolsek Batu Ampar, Ipda Rachmatul Isani Fachri, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, membenarkan penemuan tersebut. Hasil identifikasi awal menunjukkan bahwa kerangka tersebut mengenakan kaos hitam dengan list merah serta sebuah jam tangan yang masih melekat di pergelangan tangan.
“Berdasarkan ciri-ciri tersebut dan setelah mencocokkan dengan keterangan dari pihak keluarga, dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Zwagery, warga Kecamatan Pontianak Barat, yang menjadi salah satu korban tenggelam dalam kecelakaan speedboat di perairan Padang Tikar,” ujar Aiptu Ade dalam keterangan pers, Kamis (08/05/2025) di Sungai Raya.
Pihak keluarga yang dihubungi aparat kepolisian turut membenarkan bahwa pakaian dan jam tangan yang ditemukan merupakan milik Zwagery. Saat ini, jasad korban telah dievakuasi ke Puskesmas Padang Tikar untuk proses identifikasi lebih lanjut sambil menunggu kedatangan keluarga dari Pontianak guna serah terima jenazah.
Penemuan jasad Zwagery ini menjadi titik terang dalam tragedi yang menewaskan sejumlah korban akibat kecelakaan speedboat tersebut. Sebelumnya, tiga orang dinyatakan hilang: Zwagery Andi Stepanus, Sanusi, dan Ari Nopiandi. Dengan penemuan ini, dua korban telah ditemukan, sementara satu korban lainnya, Sanusi, masih dalam pencarian.
“Kami mengimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan, khususnya di Kubu Raya, agar selalu mengutamakan keselamatan dan mematuhi standar keamanan pelayaran. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegas Aiptu Ade.