PYONGYANG – Korea Utara memutuskan melarang sementara kunjungan wisatawan asing ke Zona Wisata Pesisir Wonsan-Kalma di Provinsi Kangwon. Meski begitu, akses tetap dibuka bagi rombongan turis asal Rusia. Informasi ini disampaikan Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada Jumat (22/08/2025).
Kementerian menyebut, setidaknya ada tiga kelompok wisatawan dari Rusia yang masuk ke Korea Utara bulan lalu melalui biro perjalanan resmi. Agenda perjalanan mereka mencakup sejumlah lokasi, mulai dari Pyongyang, Gunung Myohyang, hingga kawasan Wonsan-Kalma. Perekrutan turis asal Rusia juga masih berlangsung sepanjang bulan ini.
Langkah tersebut tampak bertentangan dengan pengumuman yang sebelumnya dipublikasikan Biro Umum Bimbingan Wisata Korea Utara pada 18 Juli 2025. Saat itu, pihak berwenang menyatakan kawasan Wonsan-Kalma “sementara tidak menerima pengunjung asing.”
“Meski ada larangan, Korea Utara tetap menyambut wisatawan Rusia di Wonsan-Kalma,” kata pejabat kementerian kepada komite parlemen urusan luar negeri dan unifikasi awal pekan ini.
Resor pantai yang disebut-sebut sebagai proyek andalan Pemimpin Kim Jong-un ini mulai digarap sejak 2014 dan baru diresmikan bulan lalu. Dari rencana 17 hotel, hanya enam yang sudah siap beroperasi. Menurut laporan, fasilitas tersebut sejauh ini lebih sering digunakan secara terbatas oleh warga Korea Utara sendiri, mulai dari pekerja pabrik hingga kalangan pelajar.
Sejumlah pengamat memandang pembangunan Wonsan-Kalma merupakan strategi Pyongyang untuk mendatangkan devisa di tengah sanksi internasional yang mengekang kegiatan ekonomi. Pariwisata diposisikan sebagai salah satu cara langka memperoleh pemasukan, dan Korea Utara berusaha menampilkan resor tersebut sebagai tujuan wisata modern.
Akses khusus yang diberikan kepada wisatawan Rusia dinilai menjadi sinyal semakin eratnya hubungan antara Pyongyang dan Moskow. Kedua negara belakangan kian menunjukkan kedekatan, baik dalam aspek diplomasi maupun kerja sama ekonomi. Di sisi lain, bagi masyarakat dalam negeri, resor ini dipromosikan sebagai wujud peningkatan taraf hidup, sekaligus memperkuat citra Kim Jong-un sebagai pemimpin yang menghadirkan kesejahteraan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan