Korea Utara Tuding Korsel Lakukan Provokasi di Perbatasan DMZ

SEOUL – Situasi di Semenanjung Korea kembali memanas setelah Korea Utara menuduh Korea Selatan melakukan provokasi berbahaya di kawasan perbatasan. Pyongyang menyebut pasukan Korsel melepaskan tembakan peringatan ketika tentaranya sedang membangun penghalang di zona demiliterisasi (DMZ).

Wakil Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara, Ko Jong Chol, menyatakan bahwa insiden itu terjadi pada Selasa (19/08/2025). Ia menuding tindakan militer Seoul bukanlah kesalahan biasa, melainkan upaya untuk memperkeruh suasana.

“Sebagai komandan yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan keamanan perbatasan selatan, saya dengan tegas menuntut (Korea Selatan) untuk segera menghentikan provokasi berbahaya yang bertujuan menjadikan proyek benteng di perbatasan selatan, yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan, sebagai alasan untuk meningkatkan ketegangan,” ujar Ko, dikutip The Independent, Sabtu (23/08/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah Korea Utara sebelumnya telah memberi tahu pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan mengenai rencana pembangunan penghalang di perbatasan. Pemberitahuan disampaikan pada 25 Juni dan 18 Juli untuk mencegah terjadinya bentrokan yang tidak disengaja.

Dari pihak Seoul, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa tembakan peringatan memang dilepaskan. Alasan yang dikemukakan adalah karena tentara Korea Utara melintasi garis demarkasi militer. Setelah tembakan dilepaskan, prajurit Pyongyang langsung mundur tanpa ada balasan tembakan.

Militer Korsel menilai insiden seperti itu kerap terjadi, sebagian besar dianggap tidak disengaja. Aktivitas pasukan Korea Utara di perbatasan memang sering berkaitan dengan pembangunan penghalang anti-tank, penanaman ranjau, hingga proyek pertahanan lain.

Meski demikian, Ko menegaskan pembangunan penghalang kali ini bertujuan “untuk memblokir perbatasan selatan secara permanen”. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari upaya negaranya memutus hubungan dengan Korsel.

Padahal, pemerintahan baru Korea Selatan tengah berusaha meredakan ketegangan dengan berbagai cara, termasuk mencabut pengeras suara propaganda di perbatasan. Namun, upaya perdamaian itu tidak disambut baik oleh Pyongyang yang justru menyatakan bahwa Seoul selamanya akan menjadi musuh mereka.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com