Kotim Krisis Dokter ASN di Pelosok, Usulkan Formasi Khusus CPNS 2025

KOTAWARINGIN TIMUR – Kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan di wilayah pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur. Pemerintah daerah pun kembali mengusulkan formasi khusus dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2025 guna mengatasi kendala layanan kesehatan di daerah terpencil.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim, Kamaruddin Makkalepu, mengungkapkan bahwa hingga kini masih terdapat sejumlah puskesmas yang belum memiliki dokter ASN. Kondisi ini terutama terlihat di wilayah pedalaman seperti di Puskesmas Desa Sangai, Kecamatan Telaga Antang, yang hanya mengandalkan tenaga non-ASN. “Beberapa puskesmas masih bergantung pada tenaga non-ASN. Masalahnya bukan cuma formasi, tapi juga rendahnya minat dokter untuk ditempatkan di daerah terpencil,” ujarnya pada Minggu (6/7/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa kendala tersebut kerap diperparah oleh sikap sejumlah peserta seleksi CPNS yang enggan melanjutkan tugas setelah dinyatakan lulus, dengan alasan tidak bersedia ditempatkan di pedalaman. Kondisi semacam itu sempat terjadi di Tumbang Kalang, yang akhirnya mengalami kekosongan formasi. “Formasi yang kosong karena peserta mundur seperti ini akan kami usulkan kembali tahun ini,” jelasnya.

Meski demikian, Kamaruddin menekankan bahwa usulan formasi tetap harus mengikuti regulasi dari pemerintah pusat. Setiap pelamar tetap diwajibkan memenuhi kriteria seleksi nasional yang ditetapkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), termasuk capaian nilai ambang batas atau passing grade. Oleh karena itu, tidak semua pelamar yang memenuhi syarat administratif otomatis dapat diterima.

Ia menambahkan bahwa formasi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di kawasan perkotaan memang lebih banyak dialokasikan untuk tenaga pendidik. Sementara itu, daerah pelosok cenderung mendesak kebutuhan tenaga kesehatan, khususnya dokter. “Guru memang banyak dibutuhkan di kota. Tapi untuk pelosok, kekurangan dokter dan tenaga kesehatan jauh lebih parah. Ini yang kami prioritaskan dalam usulan tahun ini,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Kotim berharap formasi khusus bagi tenaga kesehatan untuk daerah terpencil dapat terisi oleh pelamar yang tidak hanya memenuhi kualifikasi, tetapi juga memiliki komitmen untuk mengabdi kepada masyarakat di wilayah yang paling membutuhkan. “Kami butuh orang-orang yang bukan hanya ingin jadi ASN, tapi juga siap melayani masyarakat di wilayah yang paling membutuhkan,” tutup Kamaruddin.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com