KOTAWARINGIN TIMUR – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah kembali menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan kabupaten yang ramah anak. Melalui kegiatan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Pemkab Kotim menjalani evaluasi sebagai bagian dari proses penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) 2025.
Meski pada tahun 2023 telah meraih predikat KLA dengan kategori pratama, evaluasi tahunan tetap dilakukan guna memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas program. Bupati Kotim Halikinnor turut hadir dalam kegiatan yang dilangsungkan di Sampit Creative Hub, Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kotim, sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen daerah
“Jadi, kehadiran saya sebagai kepala daerah di sini bentuk dukungan, agar Kotim tetap bisa mempertahankan predikat tersebut,” ujarnya, Selasa (10/06/2025). Pelaksanaan VLH ini dikoordinasikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim, yang menjadi leading sector dalam program KLA tingkat kabupaten.
Dalam sambutannya, Halikinnor menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim verifikator dari Kementerian PPPA yang menurutnya menunjukkan perhatian besar pemerintah pusat terhadap perlindungan anak di daerah. “Kami memahami bahwa KLA merupakan sebuah sistem pembangunan yang holistik, yang mencakup pemenuhan hak-hak anak, perlindungan anak dari kekerasan dan eksploitasi serta partisipasi anak dalam proses pembangunan,” lanjutnya.
Sejumlah upaya strategis telah dijalankan Pemkab Kotim untuk memperkuat program ini, antara lain melalui pelatihan dan sosialisasi KLA kepada masyarakat, pembentukan forum anak di tingkat kecamatan, serta pembangunan fasilitas yang ramah anak. Meski begitu, Halikinnor mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Ia menegaskan bahwa upaya perbaikan akan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk masyarakat, sektor swasta, serta institusi pendidikan. “Semoga dengan adanya penilaian ini, kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan kita, sehingga kita dapat melakukan perbaikan dan peningkatan yang lebih signifikan dalam rangka mewujudkan kabupaten yang ramah dan layak anak,” tutupnya. [] Admin03