Kotim Tak Siaga, Tekanan Hidup Berujung Maut

KOTAWARINGIN TIMUR – Warga Kompleks Perumahan Wengga Metropolitan (WMP), Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali dihebohkan dengan penemuan seorang pria meninggal secara tragis di rumahnya, Minggu (05/10/2025) sore.

Korban, Ary Purnama (50), seorang wiraswasta yang tinggal sendiri di Jalan Wengga Metropolitan, ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya menggunakan tali jemuran berwarna biru. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Saiful Bahriandyah (29), seorang peruqyah, dan rekannya Desy Hartati (41), yang datang untuk melakukan ruqyah di rumah Desy.

“Korban ditemukan sekitar pukul 15.47 WIB dalam keadaan tergantung di bagian dapur rumah menggunakan tali jemuran berwarna biru,” kata Kapolsek Baamang, AKP Mochammad Romadon, Senin (06/10/2025).

Kondisi rumah korban yang tampak berantakan, dengan lantai rusak dan keramik dicongkel, menimbulkan tanda tanya serius mengenai pengawasan lingkungan dan dukungan sosial bagi warga yang mengalami tekanan psikologis. Banyak warga menilai, tragedi ini seharusnya bisa dicegah jika ada perhatian lebih dari keluarga, tetangga, maupun aparat setempat.

Menurut Romadon, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan batin dan masalah keluarga, termasuk dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang pernah dilaporkan ke pihak berwajib.

“Menurut keterangan keluarga pihak istri, korban diduga takut karena dilaporkan atas kasus KDRT. Hal itulah yang kemungkinan besar menjadi penyebab korban nekat bunuh diri,” tambah Romadon.

Kasus ini sekaligus menyoroti minimnya pengawasan terhadap individu yang berpotensi rentan secara psikologis, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri dan pernah terlibat konflik rumah tangga. Dugaan bunuh diri akibat tekanan batin menegaskan perlunya program preventif, termasuk pemantauan keluarga, dukungan psikologis, dan keterlibatan lingkungan sekitar.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi untuk memastikan tidak ada unsur lain dalam tragedi tersebut. Namun, kuat dugaan korban meninggal murni akibat tekanan psikologis yang tidak tertangani.

Kejadian ini menjadi peringatan serius bahwa pengawasan sosial dan dukungan terhadap warga yang mengalami masalah pribadi dan keluarga masih sangat lemah, sehingga rentan menimbulkan tragedi yang seharusnya bisa dicegah. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com