BANGKOK – Thailand bersiap melaksanakan pemungutan suara untuk menentukan perdana menteri baru pada Jumat (05/09/2025), pukul 10.00 waktu setempat. Langkah ini diambil setelah upaya Partai Pheu Thai membubarkan parlemen ditolak pihak kerajaan, sehingga proses politik berlanjut melalui mekanisme pemilihan di parlemen.
Sejak pekan lalu, negeri Gajah Putih menghadapi kekosongan kepemimpinan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan memberhentikan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra karena pelanggaran etika. Dengan putusan itu, roda pemerintahan sementara dikendalikan oleh Phumtham Wechayachai.
Melalui pernyataannya di Facebook, Phumtham mengungkapkan bahwa draf dekrit pembubaran parlemen yang diajukan Pheu Thai telah ditolak istana. “Kantor Dewan Penasihat menyampaikan kepada saya bahwa tidak pantas menyerahkan draf dekrit kepada Yang Mulia pada saat ini. Ada persoalan hukum yang diperdebatkan terkait kewenangan perdana menteri sementara untuk membubarkan parlemen,” tulisnya, seperti dikutip AFP, Kamis (04/09/2025).
Dengan penolakan tersebut, peluang terbuka bagi parlemen untuk segera memilih pemimpin baru. Nama yang paling mencuat adalah Anutin Charnvirakul, ketua Partai Bhumjaithai berusia 58 tahun yang juga pernah menjabat wakil perdana menteri. Ia dikenal publik setelah mendorong legalisasi ganja medis pada 2022.
Dukungan penting datang dari Partai Rakyat yang memiliki 143 kursi. Namun, partai terbesar itu menegaskan tidak akan menjadi bagian dari kabinet yang dipimpin Anutin. “Kami mendukung voting untuk stabilitas politik, tapi kabinet harus segera membubarkan parlemen agar pemilu baru digelar dalam empat bulan,” ujar juru bicara Partai Rakyat, dikutip Reuters.
Pheu Thai, partai yang selama dua dekade mendominasi politik Thailand, kini berada dalam tekanan besar. Pemecatan Paetongtarn semakin memperuncing krisis politik yang membayangi dinasti Shinawatra sejak lama. Dengan posisi Partai Bhumjaithai sebagai kekuatan ketiga terbesar di parlemen serta dukungan dari sejumlah sekutu, Anutin diperkirakan mampu meraih mayoritas suara dalam pemungutan suara besok.
Situasi ini akan menjadi momen penentu bagi masa depan politik Thailand, yang tengah mencari jalan keluar dari ketidakpastian setelah pergantian mendadak di pucuk kepemimpinan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan