KSOP Sampit Siaga! Operasi Nataru Dimulai

KOTAWARINGIN TIMUR – Menjelang masa puncak perjalanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, aktivitas di KSOP Kelas IIIB Sampit semakin sibuk. Berbagai persiapan telah dirampungkan untuk memastikan arus mudik dan balik melalui jalur laut berjalan tanpa hambatan. Otoritas pelabuhan memastikan seluruh armada dan fasilitas dalam kondisi siap pakai.

Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut KSOP Sampit, Muchlis, yang ditemui di kantornya, Selasa (09/12/2025). Menurutnya, KSOP bergerak cepat sejak pertengahan November dengan melakukan berbagai pengecekan dan koordinasi lintas sektoral.

KSOP telah menyusun Rencana Operasi (Renop) Angkutan Laut Nataru 2025 sebagai panduan utama pelaksanaan pengamanan dan layanan penumpang.

Salah satu agenda yang menjadi prioritas ialah pemeriksaan laik laut terhadap seluruh kapal yang melayani angkutan Nataru.

“RAMCEK ini memastikan kapal laik berlayar dan memenuhi aspek keselamatan sebelum melayani penumpang. Ini menjadi prioritas kami setiap tahun,” ujar Muchlis.

Tidak hanya itu, KSOP juga menggelar rapat intensif bersama operator kapal, operator pelabuhan, dan instansi teknis untuk menyatukan kesiapan menghadapi lonjakan penumpang di penghujung tahun.

Muchlis menambahkan bahwa jajaran KSOP turut menghadiri rapat koordinasi di tingkat pusat pada 7 Desember lalu, yang melibatkan seluruh unsur transportasi darat, udara, dan laut.

“Setelah rakor pusat, kami lanjutkan ke penyusunan detail Renop, termasuk kesiapan armada, prediksi jumlah penumpang, dan jadwal pelayaran,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut instruksi Kementerian Perhubungan, KSOP Sampit mendirikan Posko Nataru yang melibatkan Dinas Kesehatan melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, Kepolisian Pelabuhan, Dishub, serta kemungkinan dukungan Satpol PP untuk pengaturan keamanan.

Masa operasi khusus Nataru berlangsung mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, total 21 hari. Namun, menurut Muchlis, lonjakan penumpang di Sampit tidak sebesar wilayah timur Indonesia.

“Ini tahun ketiga saya di Sampit. Karena mayoritas masyarakat di sini muslim, kenaikannya tidak signifikan seperti di daerah timur Indonesia. Prediksi kami hanya sekitar 7 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.

Pada Nataru tahun lalu tercatat 2.384 penumpang. Dengan proyeksi kenaikan 7 persen, jumlah penumpang tahun ini diperkirakan berada di kisaran 2.100–2.200 orang.

Untuk melayani perjalanan, KM Lawit dari Pelni menjadi armada utama yang dijadwalkan beroperasi pada 18 dan 22 Desember, serta kembali pada 30 Desember.

“KM Lawit memiliki kapasitas sekitar 920 penumpang dan masih mencukupi untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” kata Muchlis.

Selain itu, operator swasta DLU tetap menyiagakan dua kapal reguler sebelum layanan khusus Nataru dimulai pada 18 Desember.

Muchlis memastikan seluruh informasi terus diperbarui agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan nyaman.

“Kami selalu menginformasikan perkembangan operasional agar masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan baik,” pungkasnya. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com